Selasa 25 May 2010 08:21 WIB

Kiper AS Ragukan Penalti Gagal Karena Kiper Berkostum Merah

Rep: israr/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,EW JERSEY - Kiper timnas AS, Tim Howard, tidak percaya hasil penelitian Universitas Chichester, Inggris, yang menyebutkan penendang penalti lebih banyak gagal saat menghadapi kiper berbaju merah.

Para peneliti melakukan percobaan terhadap 40 pesepakbola level perguruan tinggi. Rata-rata 20 persen atau lebih penendang penalti gagal saat berhadapan dengan kiper berseragam merah. Dr Iain Greenlees yang memimpin penelitian mengungkapkan hasi penemuan timnya bulan lalu.

"Saya kira semua studi itu, sejujurnya, tidak ada hubungannya," ucap Howard yang bermain untuk Everton. "Jika itu masalahnya, semua orang akan menggunakan jersey berwarna merah dan semua akan melakukan itu. Tendangan penalti ada keberuntungan, sungguh."

Studi itu menguji masing-masing partisipan untuk mengambil 20 tendangan penalti. Sebanyak 10 tendangan melawan kiper berbaju hitam. Sebanyak 10 tendangan lagi dilepaskan ke gawang yang dijaga kiper yang menggunakan baju biru, kuning, hijau, atau merah. Semua celana kiper berwarna hitam.

Para penendang ini ditanya kira-kira berapa banyak tendangan yang masuk dari 10 kali tembakan. Setelah itu diberikan rating keyakinan dari prediksi mereka. Meski tidak ada perbedaan antara prediksi dengan hasil tendangan, tendangan yang paling sedikit masuk adalah saat menghadapi kiper berbaju merah (54 persen). Peringkat berikutnya diikuti kiper berbaju kuning (69 persen), biru (72 persen) dan hijau (75 persen).

Greenlees menyimpulkan warna merah bisa memberikan stimulus yang membuat penendang penalti kehilangan fokus. Sebab merah menandakan bahaya. Greenlees menyarankan kiper timnas Inggris menggunakan baju berwarna merah untuk meningkatkan peluang saat adu penalti. Selama ini, Inggris punya rekor buruk saat adu penalti.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement