Sabtu 12 Jun 2010 01:11 WIB

Belajar dari Laga 60 Tahun lalu, Capello Kian Waspadai AS

REPUBLIKA.CO.ID, RUSTENBURG, AFRIKA SELATAN--Ketika Inggris berhadapan dengan Amerika Serikat pada Piala Dunia 60 tahun lalu, Fabio Capello masih seorang bocah. Kini berusia 63 tahun, Pelatih tim "The Three Lions"  itu benar-benar mewaspadai kemungkinan terulangnya sensasi yang sama pada turnamen 1950, di laga Sabtu nanti.

Sebagai anak berusia tiga tahun yang tumbuh di Friuli, wilayah di timur laut Italia dekat perbatasan dengan Slovenia, ia mendengar dari sahabat dan keluarganya yang gila bola bahwa tim Amerika Serikat menekuk Inggris 1-0 di Belo Horizonte, Brazil pada 29 Juni 1950. Kali ini, pada penampilan pertamanya sebagai manajer tim Piala Dunia Inggris, Capello tahu seluruh dunia tengah menunggu, apakah tim Inggris akan kembali dikalahkan pada laga pembuka Grup C di Stadion Royal Bafokeng.

Namun, pelatih dengan karir cemerlang di AC Milan, Real Madrid, Roma dan Juventus, tak lantas tegang menunggu laga tersebut berlangsung. "Saya paham ini adalah momen yang sangat penting untuk negara. Tapi saya tetap santai," katanya, 10 Juni. "Tim ini sudah banyak punya bukti. Kami sudah menemukan semangat, semuanya berjalan lancar." imbuhnya

Dalam 24 laga yang diarsitekinya, Capello membawa Inggris menuju 18 kali kemenangan. Tetapi ia tahu ia tidak akan lepas dari sorotan media jika membiarkan AS berhasil meraih kemenangan ketiga pada 10 kali pertemuan dengan rival trans-Atlantik mereka.

Inggris memenangi tujuh laga lainnya meskipun jarang menunjukkan penampilan yang meyakinkan, atau bermain rapi dalam beberapa bulan terakhir sejak lolos babak kualifikasi. Capello tetap bersikap menantang meski ia harus menjawab beberapa pertanyaan termasuk mengenai kiper pilihan, setelah ia mengganti posisi penyerang tengah dan gelandang tengah.

Mundurnya kapten Rio Ferdinand membuat Michael Dawson harus terbang dari London untuk bergabung dengan tim di Afrika Selatan. Ini juga berarti Ledley King dipasang sebagai partner Terry pada bek tengah.

Dengan absennya gelandang Gareth Barry yang cedera, Capello akan memadukan gelandang baru, Steven Gerrard dan Frank Lampard, meski tandem bersama keduanya pada laga sebelumnya tampak biasa-biasa saja. Ia juga akan membuat kejutan terkait pemilihan kiper setelah sebelumnya mengujicoba Joe Hart dan Robert Green pada tanding pemanasan terakhir, untuk berjaga-jaga seandainya David James (39) belum pulih.

Sementara di Kubu AS, sang pelatih, Bob Bradley, juga merotasi susunan pemain dalam tiga pemanasan terakhir. Ia diperkirakan akan memasang penyerang, Jozy Altidore, pada laga pembuka, setelah pemain yang melewatkan kemenangan 3-1 atas Australia pada Sabtu lalu akibat cedera engkel pulih kembali.

Pertanyaan pentingnya adalah apakah Altidore akan bermain dengan partner, dan jika pun itu betul, bisa jadi cuma Edson Buddle-lah pemain favorit untuk posisi itu. Meski demikian, mengingat Landon Donovan dan Clint Dempsey pada dasarnya adalah pemain penyerang, cukup berat tanggung jawab yang harus dipikul dua gelandang tengah.

Alternatif lain adalah membiarkan Altidore sendiri di lini depan dan memasang gelandang ekstra, sehingga tim AS akan memiliki lima gelandang sementara Inggris empat. Di lini belakang, Bradley harus memutuskan antara menggunakan bek tengah, Ogyuchi Onyewu, yang selama tujuh bulan tidak bermain penuh, atau Clarence Goodson.

Seperti halnya Capello, Bradley sesumbar bahwa ia tetap percaya diri. "Kepemimpinan kami kuat. Kami paham bahwa saat bermain sebagai tim, saat setiap pemain berkomitmen, kami bisa melawan tim-tim unggulan," katanya. Tanding perdana antara dua tim ini sepertinya akan menjadi puncak dari perang urat syaraf antara dua tim.

sumber : Ant
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement