REPUBLIKA.CO.ID, PORT ELIZABETH--Piala Dunia 2010 memasuki hari kedua dan giliran Grup B yang memulai pertandingannya, Sabtu (12/6). Pada laga perdana, Korea Selatan (Korsel) berhasil mengalahkan Yunani, 2-0. Otomatis, Korsel menjadi tim pertama di Afrika Selatan yang mampu merengkuh poin penuh.
Pertandingan babak pertama berjalan dalam tempo sedang. Pada menit-menit awal, kedua tim tampak saling menjajaki kemampuan masing-masing. Sebuah peluang bola mati hampir dimanfaatkan Vassilis Torosidis menjadi gol, tapi bola melayang ke atas mistar Jung Sung-Ryong.
Tak disangka, justru Kosel mampu membuka keunggulan pada menit ketujuh. Dari tendangan bebas persis di depan titik tendangan penjuru, Park Ji-Sung melayangkan bola tanpa dapat dihalau barisan pertahanan Yunani. Di tiang jauh, dengan mudah Lee Jung-Soo melesakkan bola ke dalam gawang Alexandros Tzorvas.
Unggul cepat menciptakan kepercayaan diri para pemain Korea Selatan. Sebaliknya, Yunani nyaris tak punya akal membongkar pertahanan lawan. Saat memasuki sepertiga lapangan akhir, Yunani kerap kehilangan bola dengan mudah. Begitu menguasai bola, dengan kecepatannya, Korea Selatan melancarkan serangan balik melalui dua sektor sayap.
Menit 15, Korsel nyaris memperbesar keunggulan. Lee Chung-Yong dengan cerdik melewati hadangan Loukas Vyntra. Tapi saat mengeksekusi bola di hadapan Tzorvas yang menghadang, kaki Chung-Yong tersenggol Vyntra sehingga terjatuh. Wasit Michael Hester tak berminat menghadiahi Korea Selatan penalti.
Ancaman Korsel muncul lagi pada menit ke-28. Park Ji-sung melepaskan umpan terobosan yang manis kepada Park Chu-Yong. Tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Tzorvas, Chu-Yong gagal melepaskan tendangan mematikan. Bola mengenai Tzorvas dan hanya menghasilkan tendangan penjuru.
Yunani baru memperlihatkan tanda-tanda kehidupan menjelang jeda. Tapi, tetap saja ketangguhan gawang Jung Sung-Ryong tak terbantahkan. Yunani pun masuk kamar ganti dengan keharusan memutar otak untuk meningkatkan penampilan mereka pada babak kedua.
Pelatih Yunani Otto Rehhagel mencoba menjawabnya dengan memasukkan Christos Patsatzoglou untuk menggantikan Georgios Karagounis. Namun, inspirasi itu tak jua datang. Malahan Korsel sukses menggandakan keunggulan mereka pada menit ke-52.
Berawal dari kesalahan Vyntra mengendalikan bola, Ji-Sung datang mencurinya. Tanpa tertahan lagi, Ji-Sung berlari menusuk jantung pertahanan Yunani dan dengan satu tendangan kaki kiri yang terarah, Tzorvas terkecoh. Dua untuk Korsel, nol Yunani.
Yunani tetap tampil tanpa inspirasi meski Rehhagel sudah melakukan jatah pergantian pemain memasuki menit ke-61. Dimitris Salpingidis dan Pantelis Kapetanos dimasukkan. Korsel tetap mampu mengendalikan ritme pertandingan dan menjadi tim yang paling berbahaya dari benua Asia.
Aksi Chu-Yong nyaris memperbesar keunggulan Ksatria Daeguk. Satu sundulannya menyambut umpan Cha Du-Ri melesat ke atas mistar Tzorvas, sedangkan satu umpannya kepada Chung-Yong juga belum berbuah hasil.
Sepanjang sisa pertandingan, Yunani tetap kesulitan untuk mengancam gawang Korsel. Satu-satunya peluang Hellas yang dapat disebutkan adalah ketika Theofanis Gekas melepaskan tendangan keras. Itupun masih dapat diselamatkan Sung-Ryong dengan sebelah tangan.
Korsel menang 2-0 dan memimpin Grup B untuk sementara. Bagi Yunani, kekalahan ini memperpanjang rekor buruk mereka selama berpartisipasi di Piala Dunia. Dalam empat kali tampil, Yunani empat kali kalah dan belum pernah berhasil mencetak gol.