REPUBLIKA.CO.ID,POLOKWANE--Blunder kiper menentukan hasil pertandingan perdana di Grup C. Sebuah usaha penyelamatan yang luput dari dekapan kiper Aljazair, Faouzi Chaouchi, berbuah kemenangan tipis Slovenia.
Peristiwa ini seakan menjadi dejavu atas kejadian serupa di partai Inggris vs Amerika Serikat yang digelar sehari sebelumnya. Saat itu, blunder dilakukan kiper Inggris, Robert Green, saat timnya unggul 1-0. Akibat kesalahan fatal itu, skor pertandingan itu berakhir seri, 1-1.
Bermain di stadion Peter Mokaba, Polokwane, Slovenia dan Aljazair tampil berhati-hati di awal laga. Bahkan hingga pertengahan babak pertama, kedua tim masih berhati-hati melakukan serangan. Tak pelak, pertandingan berlangsung lambat dan minim peluang. Hingga wasit meniup peluit akhir babak pertama, skor tetap imbang tanpa gol.
Jalannya pertandingan berubah ketika seorang pemain Aljazair mendapatkan kartu merah. Keunggulan pemain ini benar-benar dimanfaatkan Slovenia untuk menggencarkan serangan. Usaha ini membuahkan hasil 10 menit jelang pertandingan usai. Sebuah tembakan mendatar yang dilepaskan gelandang asal klub West Bromwich Albion, Robert Koren, tidak mampu ditangkap sempurna oleh kiper Aljazair, Faouzi Chaouchi.
Bola yang mengarah tepat di pelukan kiper asal klub ES Sétif malah meluncur ke gawang sendiri. Blunder yang dilakukan Chaouchi seperti sebuah dejavu yang terjadi di Royal Bafokeng, 17 jam sebelumnya. Saat itu, kiper Inggris Robert Green juga melakukan blunder yang nyaris sama dengan apa yang dilakukan Chaouchi.
Blunder Chaouchi pulalah yang akhirnya memastikan kemenangan 1-0 Slovenia atas Aljazair. Kemenangan ini menjadi suatu yang bersejarah bagi bangsa Slovenia. Karena untuk pertama kalinya sejak negara ini berpartisipasi di Piala Dunia 2002, tiga angka mampu diraih. Kemenangan ini juga mengantarkan Slovenia untuk sementara sebagai pemuncak Grup C.