REPUBLIKA.CO.ID, POLOKWANE--Yunani gagal mengambil keuntungan saat menjajal Argentina yang memainkan beberapa pemain cadangan, Rabu (23/6) dinihari WIB, dalam laga terakhir Grup B, di Stadion Peter Makoba. Yunani justru menelan kekalahan 0-2 dan harus rela angkat koper lebih awal.
Arsitek Argentina, Diego Maradona memang terlihat menyimpan beberapa pemain inti dalam laga kali ini. Tim 'Tango' sebelumnya memang sudah memastikan lolos ke babak 16 Besar. Carlos Tevez, top skor sementara Gonzalo Higuain, Gabriel Henze, dan Walter Samuel, sengaja disimpan.
Di lini depan Maradona memasang Sergue Aguero dan Gabriel Milito yang tetap didukung sang kapten Lionel Messi di lini tengah.
Ini merupakan pertemuan yang kedua kalinya bagi kedua tim di di Piala Dunia. Mereka sudah pernah bertemu di ajang serupa pada tahun 1994 di Amerika Serikat.
Dalam duel yang berlangsung pada tanggal 21 Juni di Boston itu, Argentina menggasak Yunani 4-0. Pertandingan tersebut menjadi istimewa bagi Diego Maradona, karena ia mencetak gol terakhirnya bersama tim Tango. Kali ini, sebagai pelatih, Maradona kembali sukses mempecundangi Yunani.
Argentina yang tampil tidak seagresif seperti biasanya baru mampu mencetak gol di menit ke-75 melalui bek tengah Martin Demichelis setelah memanfaatkan kemelut di depan mulut gawang Yunani.
Argentina memperbesar keunggulan di menit ke-88 melalui striker veteran Martin Palermo di menit ke-88. Ia memanfaatkan bola muntah tendangan Messi. Palermo masuk di menit ke-80 menggantikan Milito.
Di lain pihak, Yunani hanya mampu sesekali membahayakan gawang Argentina melalui aksi striker jangkung Georgios Samaras. Namun Samaras yang sempat dua kali mendapat peluang, gagal memaksimalnya menjadi gol.
Hasil ini mengantar Argentina kokoh di puncak klasemen Grup B dengan mengantongi poin sempurna, sembilan, berkat tiga kemenangan atas Nigeria 1-0, Korsel 4-1, dan Yunani 2-0. Argentina didampingi Korsel yang menjadi runner-up mewakili Grup B ke babak 16 besar.