REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG--Pelatih Paul Le Guen langsung mengundurkan diri menyusul kekalahan Kamerun 1-2 dari Belanda pada laga terakhir Grup E Piala Dunia 2010, Jumat (25/6) dinihari WIB. Penampilan Kamerun di Afrika Selatan yang mengecewakan dan gagal memenuhi harapan, mendorong Le Guen mundur.
"Kontrak saya berakhir sudah. Saya berhenti. Kami meninggalkan Piala Dunia dengan penuh penyesalan. Pasalnya, kami menjadi harapan besar bagi seluruh Kamerun. Kenyataannya, tim gagal mewujudkan impian mereka," ujar Le Guen, Jumat (25/6).
Kamerun diprediksi bakal menjadi tim Afrika yang melejit saat Piala Dunia digelar di benua mereka. Namun yang terjadi justru kebalikannya. Mereka tiga kali menelan kekalahan dan menduduki peringkat paling bawah.
Terakhir, 'The Indomitable Lions' dipaksa menyerah oleh Belanda. Padahal, Kamerun sempat menyamakan kedudukan melalui Samuel Eto'o dari titik penalti setelah ketinggalan oleh gol Robin van Persie. Namun, striker pengganti Klaas-Jan Huntelaar mencetak gol yang menentukan kemenangan Belanda.
"Saya tidak akan menyalahkan siapa pun. Hanya, kami seharusnya mendapatkan hasil lebih baik di laga terakhir ini," jelas Le Guen.
Dalam duel tersebut, Le Guen menurunkan bek veteran Rigobert Song. Menurutnya. Song merupakan 'simbol' bagi sepakbola Afrika. Dia menjadi pemain Afrika pertama yang tampil di empat Piala Dunia.