REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG--Jelang laga lawan Meksiko di babak 16 besar Piala Dunia 2010, arsitek Argentina, Diego Maradona, sesumbar, timnya memiliki kualitas yang jauh lebih baik dibandingkan lawannya. Sesumbar Maradona benar, Argentina unggul 3-1 atas Meksiko di Stadion Soccer City, Senin dinihari WIB (28/6).
Namun demikian, kualitas Meksiko tak sepenuhnya jauh di bawah tim 'Tango'. Melalui kapten Rafael Márquez, Andrés Guardado, dan Giovani Dos Santos, serta striker Javier Hernández, Meksiko mampu mengimbangi permainan Argentina.
Tapi, tak bisa disangkal, Argentina saat ini merupakan salah satu tim yang memiliki lini depan paling lengkap. Nama-nama seperti Carlos Tevez, Gonzalo Higuain, dan Lionel Messi, sudah terbukti kualitasnya di level kompetisi Eropa.
Berkat aksi para penyerang terbaik itu, Argentina sudah unggul sejak menit ke-26. Gol pertama Argentina ini dicetak melalui sundulan Tevez. Gol yang sedikit berbau off-side ini lahir setelah ia mendapat umpan dari Messi.
Higuain memperbesar keunggulan Argentina menjadi 2-0 di menit ke-33. Gol melalui sontekan kaki kiri ini tak lepas dari kecerdikan Higuain mencuri bola dari kaki bek Meksiko Ricardo Osoria. Ini merupakan gol keempat Higuain sepanjang turnamen. Untuk sementara ia mencatatkan diri sebagai top skor. Skor 2-0 bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, tim 'Tango' memperbesar keunggulan menjadi 3-0 di menit ke-51. Gol kembali lahir dari kaki Tevez. Setelah melewati dua pemain belakang lawan, Tevez melesakkan tendangan kaki kanan spektakuler dari luar kotak penalti yang gagal dihalau kiper Oscar Perez. Ini bisa jadi salah satu gol terbaik di Afrika Selatan.
Meksiko tak menyerah. Melalui kerjasama dengan Gerardo Torrado, Javier Hernández sukses melesakkan bola melalui tendangan kaki kiri yang gagal diantisipasi kiper Sergio Romero. Skor 3-1 untuk Argentina bertahan hingga pertandingan usai.
Kemenangan atas Meksiko mengantar Argentina melaju ke perempat final. Di sana, lawan tangguh sudah menanti, tim 'Panser' Jerman. Laga perempat final yang mempertemukan dua tim dengan karakter menyerang ini, bisa disebut-sebut sebagai salah satu 'the real final' Piala Dunia 2010.