Sabtu 03 Jul 2010 10:08 WIB

Uruguay Konsentrasi Ukir Lembaran Baru

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG--Pelatih Uruguay Oscar Tabarez memilih untuk menyingkirkan bayangan sejarah. Ia memilih berkonsentrasi penuh mengukir lembaran baru bagi sepak bola Uruguay dengan menundukkan Ghana pada laga perempat final Piala Dunia 2010, Jumat (2/7).

"Kami perkirakan ini akan menjadi laga yang sulit," ujar Tabarez, Jumat, dalam jumpa pers di Soccer City.

Uruguay, juara dua kali Piala Dunia, akan bertarung untuk memperoleh posisi di semifinal, pertama kalinya dalam 40 tahun terakhir.

Sementara, Ghana yang merupakan satu-satunya tim Afrika yang tersisa berjuang untuk menjadi tim pertama dari Benua Hitam yang menjejakkan kaki di semifinal.

"Dalam Piala Dunia, tim-tim yang berlaga sama-sama membuat kemajuan. Ghana sangat kuat, cepat, dan mampu menggiring bola dengan baik. Kami tahu ini sangat sulit," kata Tabarez.

Uruguay yang menundukkan tuan rumah Afrika Selatan di babak grup akan berjuang mati-matian.

"Kami tidak akan menunggu Ghana mencetak gol sebelum kami mulai menunjukkan permainan kami yang sebenarnya," kata Tabarez. "Kami sangat menghormati lawan namun ambisi kami adalah mencapai semifinal."

Tabarez mempertanyakan kembali beban sejarah bagi tim nasional dan harapan yang dibebankan kepada tim dalam Piala Dunia kali ini. Masa-masa jaya saat mereka memenangi Piala Dunia pada 1930 dan 1950 sudah lama berlalu. Tim berjuluk La Celeste ini terakhir memasuki semifinal pada tahun 1970.

Negara kecil berpenduduk tiga juta jiwa ini sudah lama berada di bawah bayang-bayang negara tetangga yang juga raksasa sepak bola Brasil dan Argentina.

Jika berhasil mencapai semifinal, Uruguay akan menghadapi Belanda yang berhasil menekuk Belanda.

Kekuatan Uruguay terletak pada penyerang Diego Forlan dan Luis Suarez serta benteng pertahanan yang kokoh di bawah Diego Lugano yang hanya meloloskan satu gol dalam empat laga.

Tabarez menekankan bahwa Uruguay membawa mimpi bangsa dan ia terlihat emosional saat berbicara mengenai tingginya antusiasme sepak bola di negaranya.

"Hadiah paling penting yang bisa diberikan untuk anak-anak, seperti pada Natal, adalah bola, meskipun bola itu hanya terbuat dari karet atau kain," katanya. "Pesta, selebrasi...mari berharap kita bisa mendapatkannya besok."

Sementara itu, para pendukung Uruguay mulai berdatangan dan beberapa di antaranya diperbolehkan menyaksikan latihan tim di Stadion Soccer City.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement