Jumat 23 Jul 2010 10:45 WIB

Jika Afsel Bukan Lagi Bafana Bafana

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG--Tim nasional Afrika Selatan (Afsel) kemungkinan tidak akan lagi menggunakan julukan 'Bafana Bafana', menyusul munculnya masalah hak cipta.

"Saya tidak ingin mengatakan betapa saya sangat marah harus kehilangan nama itu," ujar Kristen Nematandani, Presiden Asosiasi Sepakbola Afrika Selatan (SAFA), Kamis (22/7).

Tersiar kabar, seorang pengusaha lokal memperoleh hak atas nama itu di tahun 1994, dan menikmati keuntungan 10 juta dolar AS selama Piala Dunia 2010. "Kami cemas. Kami prihatin," lanjut Nematandani, seraya mengatakan masa depan Bafana Bafana akan dibicarakan di level nasional.

Nematandani mengatakan, nama Bafana Bafana, yang digunakan SAFA dalam literatur resmi dan menjadi julukan populer untuk timnas, kemungkinan tidak digunakan lagi meski telah menjadi aset nasional.

SAFA, menurut Nematandani, telah melakukan upaya hukum di tahun 1997 untuk mndapatkan hak atas nama Bafana Bafana. Namun Pengadilan Banding Tertinggi Afsel menolak mosi SAFA di tahun 2002. SAFA tidak berhak menggunakan nama Bafana Bafana.

Memang tidak ada kabar pemilik hak cipta atas nama itu akan menuntut SAFA atas penggunaan nama Bafana Bafana selama ini. Namun, SAFA tidak bisa memasarkan nama itu dan meraih keuntungan, karena pemiliknya akan meminta royalti.

Masalah ini telah mencapai parlemen Afsel, dan menjadi pergunjingan. Ketua komite parlemen untuk masalah olahraga mengatakan, Bafana Bafana harus ditanggalkan, dan dicari gantinya, jika masalah hak cipta tidak bisa diselesaikan.

Namun Nematandani tidak bisa menerima begitu saja. "Ini jelas harus diselesaikan, tapi kami tidak bisa begitu saja harus menanggalkan nama ini. Ini tidak benar," ujarnya.

Nama Bafana Bafana, kata Nematandani, diberikan oleh masyarakat dan SAFA harus mengembalikannya lagi ke masyarakat. Bafana Bafana adalah kata dalam bahasa Zulu yang berarti anak-anak.

Kata ini kali pertama digunakan awal 1990-an oleh wartawan di Soweto untuk mengacu tim nasional kulit hitam. Kata itu dihidupkan lagi di sepakbola internasional setelah era apartheid berakhir.

sumber : Goal.com/Indonesia
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement