REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan pelatih Spanyol Javier Clemente menilai inkonsistensi menjadi masalah bagi tim nasional Inggris. Permainan timnas Inggris bagus saat kualifikasi, tapi melempem memasuki putaran final turnamen. The Three Lions perlu menghilangkan masalah inkonsistensi itu jika mereka ingin berprestasi di Piala Dunia.
Skuat asuhan Gareth Southgate melewati kualifikasi Piala Dunia Rusia 2018 sebagai juara grup. Inggris memenangkan delapan laga dan dua kali imbang dari 10 pertandingan untuk finis delapan poin di atas posisi kedua Slovakia.
Tetapi skenario semacam itu bukanlah hal yang baru bagi Inggris. Contoh teranyar inkonsistensi Inggris, mereka gagal di turnamen besar semacam Piala Eropa 2016 karena tersingkir oleh Islandia pada babak 16 besar. Padahal saat kualifikasi, the Three Lions perkasa.
"Tim-tim Eropa terbaik adalah Jerman, Prancis dan Spanyol, tidak diragukan lagi. Setelah itu ada beberapa tim yang bermain bagus, tapi yang terkuat tiga ini. Saya mengharapkan Inggris ada di kelompok (tim terkuat) ini, tapi saya tak tahu karena permainan mereka naik turun," katanya kepada Omnisport, dikutip dari AS, Senin (26/3).
(Baca juga: Joe Gomez Absen Bela Inggris Kontra Italia)
Inggris bisa bermain luar biasa, tetapi acap kali mereka juga bisa kalah melawan tim mana pun. Ia mengaku tidak tahu alasannya. "Anda harus berada di dalam (sepak bola Inggris) untuk mengetahuinya," tuturnya.
Dia memandang ada sesuatu atau momen-momen kunci yang kerap dilewatkan para pemain Inggris. Ia mengakui selalu berharap Inggris bisa menang. Tetapi terkadang itu hanya menjadi keinginan pribadi, bukan merupakan analisis taktis sepakbola Inggris.
"Saya selalu berbicara banyak tentang Inggris karena saya menyukai mereka," jelasnya.