REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Timnas Maroko menjadi tim pertama yang gagal melangkah ke babak selanjutnya dalam Piala Dunia 2018 Rusia. Tergabung pada Grup B, Mehdi Benatia dan kawan-kawan tak pernah mengantongi satu pun kemenangan.
Gol tunggal Cristiano Ronaldo membawa petaka bagi timnas Maroko ketika kedua tim bersua di Stadion Luzhniki, Rabu (20/6) malam WIB. Alhasil, Maroko menjadi tim juru kunci di klasemen Grup B setelah menelan dua kekalahan.
Meski begitu pelatih Herve Renard cukup puas dengan penampilan anak asuhnya.
"Saya sangat bangga dengan penampilan (Maroko) dan saya puas dengan usaha keras pemain saya," tegas pria berusia 49 tahun kepada RTE, Kamis (21/6).
Pelatih yang memenangkan Piala Afrika bersama Zambia dan Pantai Gading melemparkan komentar terkait pertandingan melawan Portugal. Ia mengklaim jika tim berjuluk Singa Atlas pantas menang karena memiliki lima atau enam peluang di babak kedua.
Adapun ia sedikit menyesal karena tak mampu memberikan yang terbaik bagi masyarakat Maroko. "Mereka datang dengan antusias yang besar dan mengubah Stadion Luzhniki, Moskow menjadi seperti Casablanca. Namun, saya yakini saat ini seluruh orang Maroko bangga dengan usaha tim," sambung dia.
Satu laga tersisa bagi Maroko yakni menghadapi juara Piala Dunia 2010 yakni Spanyol. Andai Maroko meraih kemenangan di laga terakhir, posisi terbaik mereka hanya menduduki tempat ketiga, namun hal tersebut tak berpengaruh besar bagi mereka untuk lolos ke babak selanjutnya.
Renard menjanjikan laga menarik dan akan memberikan kejutan pada masyarakat Maroko ketika bersua La Furia Roja di Stadion Kazan Arena.
"Kami akan mengakhiri petualangan (Piala Dunia) melawan Spanyol, mencoba untuk tampil sama seperti hari sebelumnya dan turun dengan rasa hormat yang besar kepada bangas ini (Maroko)," kada dia.