REPUBLIKA.CO.ID, YEKATERINBURG, RUSIA -- Pelatih Peru Ricardo Gareca menyatakan dalam sepak bola kerap terjadi kesalahan-kesalahan yang dilakukan para pemain. Dan itu bagaimanapun merupakan salah satu daya tarik dalam satu pertandingan sepak bola.
"Kesalahan akan selalu terjadi. Itu salah satu atraksi sepak bola. Ini adalah perspektif pribadi saya," kata Gareca.
Sementara penggunaan sistem video asisten wasit (VAR) adalah solusi yang berguna, tetapi bukan yang sempurna.
"Sepak bola terkait erat dengan kesalahan dan saya tidak berpikir ini (sistem VAR) akan menjadi solusi sempurna. Ini hanyalah tambahan dan itu bisa membantu," kata dia.
Teknologi VAR digunakan di putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya. Meskipun telah digunakan dalam kompetisi domestik di seluruh Eropa pada tahun lalu, beberapa kekhawatiran telah dikemukakan tentang sistem tersebut.
"Bayangkan jika kita menyia-nyiakan tiga atau empat menit setiap kali kita menggunakan VAR untuk merespons protes pemain dan timnya. Anda bisa mulai meninjau hal-hal yang membosankan, tak terhingga. Secara potensial kita dapat meninjau sejumlah situasi," tambah Gareca.
Kendati demikian, Ricardo tidak mau berpolemik terlalu jauh dengan penggunaan VAR. Menurutnya penggunaan teknologi dilakukan dengan tujuan yang baik.
"Tapi semuanya dilakukan dengan niat baik. Saya pasti memiliki pikiran terbuka untuk itu," ujar Gareca.
Peru sejatinya telah merasakan keberadaan VAR yang bisa membantu tim. Pada pertandingan pembuka Grup C melawan Denmark, Peru mendapat hadiah penalti yang didapat setelah wasit meninjau VAR. Namun sayang penalti gagal dieksekusi dengan baik.