REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Diego Maradona mungkin menjadi legenda dalam sejarah sepak bola. Akan tetapi, FIFA meminta Maradona untu menunjukkan rasa hormat kepada penggemar lainnya di stadion Piala Dunia.
"Kami mengharapkan semua pemain, mantan pemain, staf, penggemar, semua orang untuk berperilaku dengan cara yang terhormat," ketua eksekutif Piala Dunia FIFA Colin Smith menanggapi keluhan bahwa mantan pemain berusia 57 tahun itu telah membuat gerakan tidak senonoh terhadap penonton lainnya setelah Argentina meraih kemenangan terakhir pada Rabu (27/6) lalu.
Smith menjelaskan, mantan pemain Argentina itu merupakan bagian berharga dari program Legenda Sepak Bola untuk mempromosikan pertandingan. Ia mengatakan, para pemain yang membantu menulis sejarah sepak bola memiliki peran untuk diikutsertakan. "Diego Maradona, jelas salah satu pesepak bola terhebat yang pernah hidup, merupakan bagian dari itu," kata dia.
Selama pertandingan, Maradona menarik perhatian dengan tingkah lakunya di tribun, seperti membuka poster dirinya sendiri dan terlihat jatuh tertidur pada satu momen. Kemudian, setelah gol menit ke-86 Marcos Rojo mengamankan tempat Argentina di babak 16 besar, dia membuat gerakan jari tengah dengan kedua tangan.
"Dari tangan Tuhan, sampai jari-jari memalukan", demikian judul utama salah satu media di Amerika Latin, mengacu pada gol 'Tangan Tuhan' Maradona melawan Inggris di Piala Dunia 1986.
Mantan pemain Argentina itu tidak asing dengan kontroversi. Ia dikenal pernah berjuang melawan kecanduan kokain dan alkohol. Maradona juga kerap bergonta-ganti pasangan dan pernah menembak wartawan dengan senapan angin.