REPUBLIKA.CO.ID, NIZHNYNOVGOROD, RUSIA -- Kiper Denmark Kasper Schmeichel dinobatkan sebagai Man of the Match di laga Denmark menghadapi Kroasia di babak 16 besar. Meski dinobatkan sebagai yang terbaik di pertandingan, Schemeichel gagal membawa timnya melangkah lebih jauh. Denmark kalah lewat drama adu penalti.
"Ini perasaan yang aneh, kekecewaan besar, tapi juga sekaligus kebanggaan yang luar biasa untuk tim kami," ujar Kasper Schmeichel dalam jumpa pers usai pertandingan, Senin (2/7) dini hari WIB.
Disaksikan sang ayah, legenda kiper MU Peter Scmeichel saat bertanding, Kasper berhasil menyelamatkan gawang Denmark dari tendangan penalti Luca Modric di babak kedua tambahan waktu. Kasper juga berhasil menggagalkan dua tendangan penalti Kroasia di adu penalti. Akan tetapi kegemilangan itu lagi-lagi tidak berhasil membuat Denmark lolos.
Meski kalah, Kasper menyebut seluruh pemain telah memberikan yang terbaik. Tidak hanya para pemain, tapi juga seluruh staf pelatih.
"Saya berbicara tidak hanya tentang 11 pemain di lapangan, tetapi semua orang yang terlibat dengan tim, mereka yang bekerja untuk tim," kata Kasper.
Karena itu Kasper tidak mau menyalahkan rekannya yang gagal mengeksekusi penalti. Tercatat Christian Ericksen, Lasse Schone dan Nicolai Jorgensen gagal mengeksekusi penalti di adu penalti.
"Tidak, siapa pun yang cukup berani untuk berdiri dan mengambil penalti adalah pahlawan," katanya.
Kekuataan seperti yang ia rasakan dalam tim, ia harapkan dapat terus ada dan membangkitkan Denmark di masa-masa mendatang.
"Ini adalah tim yang fantastis. Kami akan kembali. Penting bagi kami untuk mengingat perasaan ini sekarang dan bahwa kami akan menggunakannya di masa depan," ujar Kasper Schemichel.