REPUBLIKA.CO.ID, SAINT PETERSBURG--Manajer Inggris Gareth Southgate mengaku bangga dengan apa yang dilakukan oleh anak asuhanya, meski gagal menjuarai Piala Dunia, bahkan hanya untuk sekadar finis di posisi ketiga. Inggris kalah dari Kroasia di semi-final dan takluk 2-0 oleh Belgia dalam perebutan posisi ketiga Piala Dunia 2018 di Rusia.
''Kami tidak berada di bawah angan-angan dan kami berdiri sebagai tim. Kami finis sebagai empat tim teratas walaupun tidak berada di puncak dari keempat tersebut, kami tahu itu, kami tidak pernah bersembunyi dari hal tersebut,'' ucap Southgate, dikutip dari laman resmi FIFA, Ahad (15/7).
Baca: 5 Fakta Menarik dari Laga Inggris Vs Belgia
Apalagi, lanjut dia, tim Tiga Singa menjalani petualangan mengesankan dan beberapa pengalaman yang akan membuat semua pemain dan staf lebih baik di masa depan. Ia juga tidak meminta lebih dari para pemainnya usai pertandingan, setelah melewati tujuh pekan bersama.
Striker Inggris Harry Kane menuturkan, di babak kedua timnya bermain sangat baik. Bahkan menguasai pertandingan di 30 menit pertama, namun tetap tidak bisa mencetak gol. Inggris mampu menciptakan beberapa peluang dan tekanan kepada skuat asuhan Roberto Martinez tersebut.
Harry Kane
''Tapi para pemain tidak dapat mencetak gol, itu pertandingan yang ketat. Belgia jelas adalah tim hebat. Saya tidak bisa menyalahkan pemain, kami telah memberikan segalanya,'' ungkapnya.
Sementara itu, Gelandang Inggris Fabian Delph mengatakan dia dan rekan satu timnya akan hidup dengan penyesalan hingga akhir usia mereka atas kekalahan di babak semifinal Piala Dunia oleh Kroasia. Inggris hanya menempati posisi keempat setelah menderita kekalahan 2-0 dari Belgia di pertandingan perebutan tempat ketiga pada Sabtu (14/7). Tetapi, Delph masih sangat terpukul dengan hasil pertandingan dengan Kroasia.
Tim besutan Gareth Southgate itu sempat memimpin 1-0 pada babak pertama pada pertandingan Rabu, sebelum Kroasia bangkit kembali dan memaksakan perpanjangan waktu sekaligus memetik kemenangan 2-1.
"Saya kecewa, ini adalah turnamen besar bagi kami secara pribadi dan pada tingkat tim. Kami memang bisa pulang dengan rasa bangga akan diri kami sendiri tetapi saya pikir kami juga akan menyesali diri kami pada saat-saat yang singkat itu," kata Delph kepada televisi ITV.
Di semifinal, Delph berpikir Inggris memiliki peluang besar untuk mencapai final. Namun mereka justru kalah.
"Tidak hanya dalam waktu-waktu pada saat ini saja, saya pikir untuk sepanjang sisa hidup, kami akan selalu menyesali diri kita sendiri karena berpikir memiliki peluang nyata di sana," kata gelandang Manchester City itu.