REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Qatar mendapat tongkat estafet sebagai penyelenggara Piala Dunia 2022. Sebuah acara simbolis dilakukan di Kota Moskow usai laga final Piala Dunia 2018 antara Prancis melawan Kroasia, Ahad (15/7).
Presiden Rusia, Vladimir Putin menyerahkan bola ke Emir Qatar, Tamim bin Hamad al Thani melalui perantaraan Presiden FIFA, Gianni Infantino. Dalam pernyataannya, Tamim bin Hamad al-Thani mengapresiasi keberhasilan Rusia.
"Bapak Presiden (Putin), izinkan saya mengucapkan selamat kepada Anda dan bangsa Anda untuk Piala Dunia yang fantastis ini," kata Tamim, dikutip dari laman FIFA, Senin (16/7).
Ia berharap negaranya bisa mengulang prestasi serupa. Tamim menegaskan, mendapatkan kepercayaan seperti itu sebuah kebanggaan bagi mereka.
"Ini peristiwa yang sangat penting dalam sejarah Qatar," kata pria 38 tahun itu.
Menurutnya, ini perayaan besar bagi semua negara Arab. Tamim bermimpi timnas Qatar melangkah jauh di turnamen empat tahunan itu.
"Kami sangat berharap timas kami bisa mengulang kesuksesan Rusia, bahkan melangkah lebih jauh," ujarnya.
Rusia menampilkan kinerja positif selama Piala Dunia 2018. Skuat polesan Stanislav Cherchesov melenggang hingga perempat final.
Sayang pada fase tersebut, langkah skuat Beruang Merah dihentikan Kroasia. Bermain imbang 2-2 selama 120 menit, Igor Akinfeev dan rekan-rekan tumbang lewat adu penalti.
Presiden FIFA, Gianni Infantino, memastikan bahwa Piala Dunia 2022 di Qatar akan digelar pada akhir tahun. Pesta sepak bola sejagat empat tahunan itu akan dimulai 21 November sampai 18 Desember 2022. Ini demi menyiasati cuaca kurang bersahabat Qatar pada musim panas. Ini merupakan keputusan baru, di mana Piala Dunia sebelumnya selalu digelar pada pertengahan tahun atau saat musim panas.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
