REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Danijel Subasic tampil heroik untuk tim nasional Kroasia pada Piala Dunia 2018. Subasic menjadi pahlawan di bawah mistar Hrvatska.
Dua kali Kroasia memenangkan adu penalti, masing-masing pada babak 16 besar dan perempat final, berkat aksi penjaga gawang AS Monaco. Denmark dan Rusia dibuat tertunduk karena gagal menaklukkan kiper 33 tahun ini pada waktu normal, perpanjangan waktu, plus saat tos-tosan.
Hebatnya, saat menyingkirkan Rusia, ia melakukan semuanya tak dalam kondisi prima. Subasic sempat merasakan sakit di otot kakinya saat pemanasan. Ia terkena gangguan hamstring.
"Kemudian saya merasa sakit lagi, tapi saya tidak ingin menyerah," kata Subasic, dikutip dari laman resmi FIFA, Selasa (10/7).
Subasic menolak diganti dan memilih berjuang. Tim medis Kroasia pun segera bergerak memulihkannya sebelum memasuki perpanjangan waktu. "Masseur memberikan perawatan saya merasakan kembali prima seperti sebelumnya," ungkap Subasic.
Kini the Blazer berada di fase empat besar. Kroasia bertemu Inggris di Stadion Luzhniki, Moskow, Kamis (12/7) dini hari WIB.
Ia berhasrat menjaga tubuhnya agar tetap dalam kondisi terbaik. "Anda bermain di semifinal Piala Dunia, sekali seumur hidup. Tidak ada artinya, jika sekarang saya menyerah," ujar Subasic.
Ia mengakui tim lawan memiliki banyak pemain hebat. Subasic memprediksi mereka bakal melalui laga sulit. Ia enggan memperhatikan siapa pun yang jadi favorit. Saat di lapangan, menurut dia, semuanya berbeda.
"Lakukan saja yang terbaik dan lihat bagaimana itu akan berakhir," tutur Subasic.
Lihat infografis Kroasia vs Inggris: