REPUBLIKA.CO.ID, ZAGREB -- Masyarakat Kroasia yang jumlahnya 4,2 juta jiwa merasa gembira dengan adanya Piala Dunia 2014. Karena hari demi hari mereka dikhawatirkan dengan krisis ekonomi yang melanda negaranya.
"Bagi negara kecil seperti kami, olah raga ini merupakan peluang untuk menunjukkan diri kami ke dunia luar," kata sosiolog Suncica Bartoluci.
"Kami masih ingat dengan turnamen 1998 ketika kami menunjukkan ke dunia internasional bahwa kami dapat mengalahkan negara besar seperti Jerman," kata Bartoluci menambahkan.
Dengan adanya krisis ekonomi di Kroasia, maka sedikit warganya yang berangkat ke Brasil. Namun, diperhtungkan saat ini ada sekitar 6.000 warga Kroasia yang hadir pada acara pembukaan pertandingan di Sao Paulo.
Di lapangan utama di Zagreb, diperhitungkan ada sekitar dua juta orang yang datang silih berganti menyaksikan pertandingan Piala Dunia 2014 di layar raksasa hingga bulan depan.
Berbagai kafe menyiapkan televisi layar lebar di teras mereka yang dihiasi khusus dengan bendera negara dan berbagai pernaik-pernik Piala Dunia 2014. Ada juga lima layar lebar yang menyiarkan langsung pertandingan itu di alun-alun kota dan di beberapa daerah.
Poster raksasa tim Kroasia bertebaran di berbagai tempat termasuk di toko-toko, khususnya gambar pemain tengah Luka Modric dan striker Mario Manduzkic.
Piala Dunia membangkitkan rasa patriotisme dan diperhitungkan angka mengangkat 30 persen penjualan alkohol. Kroasia butuh semangat. Perekonomian negara mengalami resesi tahun keenam dan tingkat pengangguran mencapai 22 persen.