REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Teknologi diciptakan untuk memudahkan kehidupan manusia. Tak terkecuali teknologi untuk berkomunikasi antara manusia yang satu dengan lainnya. Ini pula yang saya rasakan saat menjalani hari-hari di Brasil.
Sehari-hari masyarakat Brasil menggunakan bahasa Portugis untuk berkomunikasi. Brasil bisa disebut sebagai satu-satunya negara di Amerika Selatan yang menggunakan bahasa Portugis sebagai bahasa resmi.
Sementara, negara lain di Amerika Latin seperti Argentina, Paraguay, dan Uruguay umumnya menggunakan bahasa Spanyol.
Di Brasil, cukup sulit menjumpai warga setempat yang bisa berbahasa Inggris. Ini yang membuat saya dan rekan-rekan jurnalis asal Indonesia kerepotan saat menanyakan sesuatu atau membeli sesuatu.
''Kami tidak bisa berbahasa Portugis, sementara mereka tak bisa berbahasa Inggris apalagi bahasa Indonesia. Walhasil, bahasa isyarat lebih sering kami pakai untuk berkomunikasi,'' kata Endro Yuwanto, wartawan Republika Online, dalam laporannya dari Sao Paulo.
Tapi Fafa dan Sherma, pemilik toko roti di Diadema Sao Paulo, sepertinya tak kehabisan akal saat berkomunikasi dengan pembeli asing yang tak bisa berbahasa Portugis.
Di tokonya, pasangan suami istri itu meletakkan laptop yang tersambung dengan internet. Di layar laptop itu sudah terpasang layanan Google Translate.
''Jadi ketika saya mengunjungi toko roti itu, tak sulit bagi saya untuk bertransaksi. Saya tinggal mengetik dalam bahasa Indonesia, sementara mereka tinggal mengubahnya dalam bahasa Portugis. Transaksi pun berjalan lancar,'' ujar Endro.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
