Sabtu , 21 Jun 2014, 11:20 WIB

Menikmati Perjalanan Darat Sao Paulo-Rio de Janeiro

Red: Didi Purwadi
Suasana di salah satu sudut kota di Brasil saat warga setempat menyaksikan Timnas Brasil menghadapi Kroasia di laga Grup A Piala Dunia 2014 pada Kamis (12/6).
Foto Reuters//Marcos Brindicci

Suasana di salah satu sudut kota di Brasil saat warga setempat menyaksikan Timnas Brasil menghadapi Kroasia di laga Grup A Piala Dunia 2014 pada Kamis (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Perjalanan darat dari kota Sao Paulo ke Rio de Janeiro, Brasil, ternyata tak seseram yang dibayangkan. Perjalanan ini bahkan tak ubahnya seperti terbang menggunakan pesawat terbang.

''Dari terminal bus antarkota Portuguesa Tiete di Sao Paulo, saya sudah disuguhi pemandangan mirip bandara-bandara yang ada di Indonesia,'' ujar wartawan Republika Online, Endro Yuwanto, dalam laporannya dari Sao Paulo.

Terminal Tiete terlihat lapang, bersih, dan rapi sehingga membuat nyaman setiap penumpang. Sambil menunggu bus, penumpang juga bisa berbelanja di toko-toko atau makan di restoran yang buka hingga larut malam.

Dari terminal ini, bus-bus eksekutif berukuran besar memulai perjalanan menuju berbagai kota besar di Brasil, misalnya Rio de Janeiro dan Belo Horizonte. Sama sekali tak terlihat calo yang menawarkan tiket.

Penumpang yang ingin menuju ke Rio de Janeiro bisa langsung memilih bus yang akan digunakan karena di tempat itu sudah ada konter-konter yang menjual tiket bus. Di loket penjualan tiket juga terpampang jelas tarif bus dan jadwal keberangkatan ke kota tujuan.

Saya pun memilih menggunakan salah satu bus dengan tarif 100 Reais atau sekitar Rp 500 ribu untuk pergi ke Rio de Janeiro. Di loket itu juga terpampang pengumuman bus yang saya tumpangi berangkat Kamis (19/6) pukul 23.45 dari Sao Paulo dan tiba di Rio de Janeiro Jumat (20/6) pukul 05.30. Kira-kira perjalanan memakan waktu enam jam.

Sebelum memasuki bus yang terparkir teratur sesuai dengan nomor urut yang tertera di tiket, saya dan penumpang lainnya harus memperlihatkan paspor (warga asing) dan KTP bagi warga Brasil kepada sang sopir yang mengenakan jas dan dasi.

Suasana dan interior bus itu tak jauh berbeda dengan kabin pesawat terbang komersial, di dalamnya juga terdapat nomor kursi penumpang. Sebelum bus berjalan, sopir dan kondekturnya berdiri di depan para penumpang untuk menyampaikan petunjuk keselamatan bagi penumpang.

Bus pun mulai melakukan perjalanan malam yang sebagian besar melalui jalan tol. Mirip tol Kanci Cirebon di Indonesia.

Lantaran nyamannya perjalanan, saya pun terlelap di setengah perjalanan. Ketika bangun, bus sudah memasuki terminal Rodoviario Novo Rio de Janeiro. Waktu menunjukkan pukul 05.32. Nyaris sama seperti yang tertera dalam jadwal di tiket. Hanya beda dua menit.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
kabar dari brasil endro yuwanto
Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Lainnya