REPUBLIKA.CO.ID, Apa yang teringat di benak penikmat sepak bola tentang Piala Dunia 1986 di Meksiko? Mungkin, salah satunya gol tangan Tuhan legenda Argentina, Diego Maradona, ke gawang Inggris pada perempat final. Cerita tersebut melegenda hingga kini.
Namun, di balik kisah Maradona, ada cerita lain yang tak kalah menarik tentang penunjukan Meksiko sebagai tuan rumah. Ada bau kontroversi di sana.
Dalam catatan Four Four Two, FIFA sebenarnya sudah menetapkan Kolombia menjadi tempat penyenggaraan event paling bergengsi antar negara tersebut. Namun, saat itu, krisis ekonomi mendera salah satu negeri di Amerika Selatan tersebut.
"Sebuah bangsa yang penuh dengan ketidakpastian ekonomi dan korupsi dalam sepak bola. Pada akhir tahun 1982, otoritas Kolombia menyatakan mereka tidak bisa menanggung biaya event tersebut," demikian laporan dari Four Four Two, awal bulan ini.
Selanjutnya, Brasil, Kanada, dan Amerika Serikat menyatakan siap menggelar turnamen ini. Akan tetapi, dalam sebuah pertemuan di Stockholm pada 1983, FIFA langsung menunjuk Meksiko tanpa mempedulikan presentasi dari delegasi AS.
"Keputusan tersebut memicu kemarahan orang AS," tambah laporan tersebut.
Perusahaan Televisa, Meksiko, berkesempatan menyiarkan Piala Dunia. Petinggi media tersebut dikabarkan memiliki hubungan dekat dengan salah satu elite di tubuh FIFA kala itu, Joao Havelange. Padahal, sama seperti Kolombia, Meksiko juga mengalami krisis ekonomi saat itu.
Delapan bulan sebelum penyelenggaraan, Meksiko diguncang gempa hebat. Musibah ini menelan 20 ribu korban jiwa dan membuat 150 ribu orang lainnya kehilangan tempat tinggal.
Bencana tersebut menimbulkan kerugian sebesar 4 miliar dolar AS hanya dalam waktu tiga menit. Sebuah keanehan ketika FIFA tetap mengizinkan Meksiko menjadi tuan rumah Piala Dunia yang akhirnya dimenangi oleh Argentina dengan Diego Maradona-nya.