REPUBLIKA.CO.ID, Piala Dunia 1954 Swiss memang mengantarkan Jerman Barat sebagai juara. Tetapi sebetulnya, mata dunia melihat Hungaria sebagai tim terbaik. Istilahnya, juara tanpa mahkota.
Almaghty Maghyar, atau the Golden Team. Itulah sebutan dunia untuk skuat Hungaria bentukan Gustav Sebes ketika itu. Hungaria, menjadi satu-satunya tim sepanjang kualifikasi hingga jelang berlaga di final yang tak pernah sekali pun kalah.
Tercatat 18 kali Hungaria tak terkalahkan. Pada putaran final saat penyisihan grup dan partai puncak, Hungaria mencatatkan 25 gol dari empat pertandingan. Terbanyak dalam catatan Piala Dunia sampai hari ini.
Sayangnya pada partai puncak, Hungaria harus mengakui ketangguhan Jerman. Keunggulan dua gol tak bisa dipertahankan. Hungaria dilibas Jerman 2-3. Padahal pada fase grup, Hungaria menggilas Jerman dengan kemenangan telak 8-3.
Hungaria punya pahlawan bernama Ferenc Puskas dan striker Sandors Kocsis, yang didaulat sebagai pencetak gol terbanyak. Kocsis mencetak 11 gol sepanjang Piala Dunia 1954.
Puskas bisa saja membawa Hungaria juara andai golnya pada menit ke-87 tidak dianulir wasit. Ketika itu, Hungaria baru kebobolan oleh gol Helmut Rahn dan tertinggal 2-3. Wasit asal Inggris William Ling memberi sinyal gol, akan tetapi hakim garis Benjamin Griffiths mengangkat bendera. Setelah berkonsultasi, Ling menganulir wasit. Belakangan, dari tayang ulang diketahui gol Puskas seharusnya sah karena ia tak berada dalam posisi offside.
Ini menambah kontroversi karena saat Jerman mencetak gol keduanya, kiper Gyula Grosics terlebih dahulu dilanggar sehingga Helmut Rahn bisa menyamakan skor menjadi 2-2. Puncaknya pada 2010 silam, dalam satu penelitian, diketahui para pemain Jerman diinjeksi metamphetamine untuk memperkuat stamina.
Mengakhiri semua catatan negatof pada akhir gegap Piala Dunia 1954, kemelut terjadi di Budapest, ibu kota Hungaria. Sepak bola vakum dan para pemain Hungaria dipenjara. Almaghty Maghyar pun bubar tanpa sempat mencatatkan prestasi gemilang.
Friedriech Walters kapten Jerman saat itu memberikan banyak bantuan kepada para pemain Hungaria. Ini sebagai balas jasa bagi orang-orang Hungaria yang pernah menyelamatkan nyawanya dari ancaman penjara Gulag saat Jerman ditaklukkan Uni Soviet.
Walters didapuk sebagai pemain terbaik pada Piala Dunia 1954, sementara sang arsitek Jerman, Sepp Herberger, dinobatkan sebagai pelatih terbaik.
Bintang Turki, Suat Ismail Mamat tercatat sebagai pemain yang mencetak gol tercepat dengan catatan waktu dua menit. Ini terjadi saat laga perdana Grup 2 menghadapi Jerman Barat, meskipun Turki akhirnya kalah 1-4.
Piala Dunia 1954, pun tercatat sebagai gelaran sepak bola paling produktif. Dari 26 pertandingan, tercipta 140 gol. Ini berarti rata-rata ada lima gol yang tercipta setiap laga.