REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Harry Kane mengukir sejarah saat mencetak tiga gol dalam kemenangan Inggris 6-1 atas Panama. Hat-trick Kane merupakan yang ketiga yang dicetak pemain Inggris sepanjang Piala Dunia.
Kali terakhir pemain Inggris mencetak tiga gol dalam satu laga terjadi pada Piala Dunia 1986. Saat itu, legenda the Three Lions, Gary Lineker yang menjadi aktornya.
Piala Dunia 1986 menjadi cerita pahit, sekaligus manis bagi Lineker. Pahit karena Inggris tersingkir oleh Argentina lewat gol 'Tangan Tuhan' dan gol spektakuler Diego Maradona. Manis, karena ia meraih gelar top skorer dan kariernya di lapangan hijau semakin mengilap.
Ketika itu, Inggris tergabung di Grup F bersama Maroko, Inggris, Polandia, dan Portugal. Inggris takluk 0-1 dari Portugal pada laga perdana dan ditahan imbang Maroko pada laga kedua.
"Saya tak mampu mencetak gol pada dua laga sebelumnya dan puncaknya hadir ketika kami melawan Polandia, saya pun mencetak hat-trick. Saya bangga bukan karena mencetak tiga gol tersebut namun saya sudah lima atau enam partai tanpa mencetak gol untuk Inggris, jadi saya sedikit tertakan," kata Lineker, dikutip dari laman resmi FIFA, Senin (25/6).
Kemenangan ini mengantarkan Inggris lolos ke babak 16 besar menghadapi Paraguay. Lineker kemudian menyumbang dua gol dalam kemenangan Inggris 3-0. Sayangnya, langkah the Three Lions terhenti pada perempat final saat dikalahkan Argentina 1-2. Lineker kembali mencetak gol pada laga itu.
Total enam gol yang diciptakannya menjadikan Lineker top skorer Piala Dunia 1986. Penampilan apiknya ternyata membawa berkah. Lineker ditaksir oleh raksasa La Liga Spanyol, Barcelona.
"Pertandingan melawan Polandia mengubah hal-hal lain pada catatan pribadi saya. Saya pun sukses mencetak gol pada beberapa partai selanjutnya dan memenangkan Sepatu Emas yang berujung pada kepindahan saya ke Barcelona. Jadi itu benar-benar menyita sorotan banyak orang," sambung pria yang kini berusia 57 tahun.
Lineker bergabung dengan Barcelona pada 1986 dengan biaya transfer mencapai 2,8 juta pounds dari klub Inggris Everton. Pesepak bola kelahiran Leicester menghabiskan tiga musim di Camp Nou dengan total 42 gol sebelum berlabuh ke klub asal London Utara, Tottenham Hotspur pada musim panas 1989.
Kiprah Lineker bisa saja diikuti oleh juniornya saat ini di timnas Inggris, Harry Kane. Kane yang juga striker Tottenham Hotspur telah membukukan lima gol dari dua pertandingan terakhir di fase Grup G. Ia melewati dua bintang lainnya, yakni Cristiano Ronaldo dan Romelu Lukaku yang masing-masing mengemas empat gol.
Jika Kane dibayang-bayangani oleh Ronaldo dan Lukaku pada perhalatan Piala Dunia kali ini, hal yang sama juga menghantui Lineker. Ia harus bersaing dengan legenda sepak bola asal Argentina, Diego Armando Maradona dan kapten timnas Spanyol Emilio Butragueno Santos. Tapi ia akhirnya unggul satu gol.
"Sesungguhnya ini adalah pengalaman yang luar biasa, meski kami tersisih di Piala Dunia. Memenangkan Sepatu Emas membuat hidup saya berubah dan keluarga saya yang mendapat dampak positif dari keberhasilan saya."
Kane mungkin bisa mengikuti jejak Lineker dan Geoff Hurst (1966) yang meraih sepatu emas. Apalagi sebelum Piala Dunia 2018 bergulir, Kane terang-terangan menyatakan ambisinya menjadi top skorer di Rusia.