Ahad , 08 Jun 2014, 12:00 WIB

Italia Mempertahankan Gelar di Prancis

Rep: Arif Supriyono / Red: Didi Purwadi
Manager Vittorio Pozzo bersama timnya melakukan selebrasi usai menjuarai Piala Dunia 1938.
Foto AP

Manager Vittorio Pozzo bersama timnya melakukan selebrasi usai menjuarai Piala Dunia 1938.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Suasana perang membayangi pelaksanaan Piala Dunia 1938. Perang sipil atau perang saudara telah pecah di Spanyol. Negara Eropa lainnya juga diselimuti situasi yang mencekam karena ancaman ekspansi militer. 

Jerman yang dipimpin Hitler telah mendaratkan armada militernya di negara Austria. Tak satu pun negara yang berniat mencegah rencana aksi militer Hitler. Kedigdayaan Hitler membuat banyak negara merasa tak mampu menahan gerakan militer Jerman.

Kondisi ini diperburuk oleh absennya beberapa negara yang tradisi sepak bolanya terkenal tangguh. Uruguay dan Argentina adalah dua di antara negara yang tak mengikuti Piala Dunia 1938.

Argentina menolak berpartisipasi. Penolakan FIFA atas permohonan Argentina untuk menjadi tuan rumah membuat negara itu ‘mutung’. Negara ini pun tak mengirimkan kesebelasannya. Adapun Uruguay sengaja memarkir pasukan lapangan hijaunya karena situasi krisis yang masih mendera negaranya.

Dalam kondisi seperti inilah Prancis yang ditunjuk FIFA sebagai tuan rumah akhirnya menggelar Piala Dunia 1938. Dari sebanyak 35 negara yang terdaftar, hanya 27 tim yang mengikuti kualifikasi.

Tim-tim lain tampil dalam kondisi yang lebih sederhana. Namun, tidak demikian halnya dengan juara bertahan Italia.

Menjelang perempat final, tim-tim lain harus menempuh perjalanan panjang melalui kereta api untuk menuju arena pertandingan. Sedangkan Italia menjadi satu-satunya negara yang membawa pesawat pribadi untuk menerbangkan timnya ke arena pertandingan perempat final.

Italia juga masih diperkuat dua pemain eks Piala Dunia 1934, yakni Giueseppe Meazza dan Giovanni Ferrari. Di perempat final, Italia melewati rintangan tuan rumah dengan 3-1.

Selanjutnya, Italia di semifinal bertemu Brasil yang mulai memperlihatkan kelasnya sebagai jagoan mencetak pemain bintang. Italia melewati hadangan Brasil dengan 2-1.

Pada semifinal lain, raksasa baru sepak bola Hungaria bertemu Swedia. Hungaria mampu melumat Swedia dengan 5-1 melalui Zsengeler (tiga gol), Tickos, dan Sarosi. Satu-satunya gol hiburan Swedia dicetak oleh Nyberg.

Meski Hungaria menjadi tim yang menakutkan bagi kesebelasan lain, tapi ini tak berlaku bagi Italia. Keperkasaan Italia mampu meredam bakat-bakat hebat yang ada di tim Hungaria.

Italia menang dengan 4-2 (3-1) lewat andil gol-gol Colaussi (2) dan Silvio Piola (2). Gol balasan Hungaria dicetak Zsengeler dan Tickos.

Italia pun mampu mempertahankan gelarnya. Dalam ajang ini, Leonidas (Brasil) menjadi top scorer dengan 8 gol.

sumber : Berbagai sumber
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
historia sejarah piala dunia
Berita Terpopuler
Berita Lainnya