REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG--Bek veteran Inggris, Jamie Carragher, menuding Jerman diuntungkan dengan penggunaan bola Jabulani di Piala Dunia 2010. Pasalnya, pemain Jerman yang hampir semuanya bermain di kompetisi dalam negeri sudah menggunakan Jabulani sejak Februari lalu.
Kompetisi Bundesliga Jerman memang menggunakan bola Jabulani dari Adidas, perusahaan manufaktur yang juga berasal dari Jerman, yang mensponsori liga lokal. Selain Bundesliga, Adidas juga mendukung tujuh liga Eropa lainnya ditambah Liga Utama Amerika Serikat (AS), MLS. Sementara, Liga Primer Inggris terikat kontrak dengan Nike.
Tak heran bila pemain AS yang berkompetisi di MLS sudah terbiasa dengan bola Jabulani. Ini menguntungkan mereka sehingga tak kesulitan menghadapi Inggris dan mampu memaksakan imbang 1-1. Demikian pula dengan Jerman yang membantai Australia 4-0.
"Saya yakin itu, karena kami menyaksikannya sendiri. Jerman sangat diuntungkan. Bola ini memang berbeda. Dalam setiap latihan, kami selalu mencoba bola dengan melepaskan tendangan dengan jarak 30 atau 40 yard untuk alasan yang berbeda pula. Saya yakin ini bisa membantu," ujar Carragher, Selasa (15/6).
Menurut Carragher, desain bola sesungguhnya tak ada masalah. Namun, mereka yang merancangnya memang berusaha membuat bola yang bisa menghasilkan banyak gol.
"Saya tak yakin dengan membuat bola yang bisa menciptakan banyak gol akan menjadikan turnamen makin menarik,'' jelas Carragher. ''Namun dari pertandingan pertama di Piala Dunia, saya perkirakan tidak akan tercipta banyak gol, lebih dari yang dilakukan Jerman.''