Kamis 17 Jun 2010 22:16 WIB

Sadar Nggak, Kok Sedikit Sekali Golnya Ya?

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG--Memang terlalu dini menyimpulkan pertandingan pada Piala Dunia 2010 ini tidak menarik hanya karena melihat rampingnya statistik gol yang tercipta pada 14 laga dari total 64 pertandingan putaran final di Afrika Selatan ini. Bayangkan, hanya 23 gol tercipta dalam 14 pertandingan pertama di putaran final Piala Dunia sekarang ini.

Grant Wahl, kolumnis Sport Illustrated, menggambarkan fakta ini sebagai statistik terendah yang bisa ditunjukkan oleh 32 tim peserta Piala Dunia.

Bandingkan dengan 14 laga pertama Piala Dunia 1998 yang menghasilkan 34 gol, kemudian Piala Dunia 2002 yang menelurkan 39 gol, atau Piala Dunai 2006 yang melahirkan 31 gol. "Pertanyaannya adalah, mengapa (itu terjadi)?" tanya Wahl.

Wahl menjawab sendiri pertanyaanya itu dengan tiga jawaban yang mungkin relevan untuk pertanyaannya tersebut.

1. Bola (Jabulani) benar-benar membuat masalah, tentu saja untuk para penyerang, bukan bagi penjaga gawang.

Grant Wahl bertanya, "Ada tidak gol yang tercipta langsung dari tendangan bebas di turnamen kali ini? Yang acap terjadi malah tendangan bebas yang kerap melenceng dari mistar gawang.

Grant mencurigai karakteristik Jabulani menjadi kendala bagi efektivitas tendangan bebas.

2. Ketinggian tempat di Afrika Selatan menjadi kendali bagi bagusnya permainan.

"Saya tidak tahu pasti mengenai hal ini, namun bayangkan bagaimana begitu bedanya AS saat melawan Meksiko di Mexico City yang tempatnya lebih tinggi dibandingkan katakanlah Columbus, Ohio," kata Grant.

Dia melanjutkan, malas berlari (karena udara panas) membuat pertahanan menjadi lebih rapat.

3. Kekuatan tim yang relatif berimbang sehingga tidak ada grup maut.

"Sekali lagi, saya hanya berspekulasi," kata Grant, tetapi faktanya pada Piala Dunia kali variasi tim tidaklah tinggi.

Grant mencontohkan Prancis yang satu grup dengan tuan rumah Afrika Selatan yang merupakan kesebelasan terburuk di Grup A. Atau di Grup G, Pantai Gading imbang dengan Portugal, dan favorit juara Brasil hanya menang tipis 2-1 atas Korea Utara.

"Itu membuktikan tidak ada yang benar-benar menjadi 'Grup Maut' di Piala Dunia sekarang," katanya.

Relatif meratanya kekuatan tim membuat gol yang tercipta pun sedikit dan Grant menyatakan fakta ini menunjukkan bahwa di perhelatan sepakbola terakbar kali ini sama sekali tidak ada tim yang berbahaya.

"Ingat tidak ketika Jerman menghajar Arab Saudi 8-0 pada 2002? Saya ragu apakah kita akan bisa menyaksikan hujan gol seperti itu di turnamen kali ini," jelasnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement