REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Pabrik di Cina ternyata diketahui sebagai produsen massal dari vuvuzela, alat tiup khas Afrika Selatan yang menyemarakkan Piala Dunia 2010. Bahkan menurut produsen tersebut, produksi vuvuzela mengalami peningkatan drastis selama perhelatan akbar sepakbola di 'Benua Hitam' ini.

Perusahaan asal Cina mengungkapkan, sekitar 90 persen vuvuzela yang beredar di Afrika Selatan merupakan buatan Cina. Pabrik plastik Ninghai Jiying di timur kota pesisir Ningbo adalah salah satu pabrik yang menjadi produsen vuvuzela.

Manajer umum Wu Yijun mengatakan, pihaknya telah berusaha menjual vuvuzela sejak lama dan baru sukses di Afrika Selatan. "Kami sudah mengembangkan terompet vuvuzela sejak 2001, tapi kami tak berhasil memasarkannya. Saat Piala Dunia 2006 di Jerman, kami tak bisa memasarkannya untuk event tersebut, meski kami juga menjual bentuk terompet lain," ujar Wu, Selasa (22/6).

"Setelah sukses Afrika Selatan dalam mendapat hak menjadi tuan rumah, kami berjuang keras untuk vuvuzela bisa digunakan di turnamen," tambah Wu.

Menurut Wu, produksi vuvuzela tiap harinya selalu bertambah. Sebelum April, total 250 ribu vuvuzela diproduksi untuk memenuhi permintaan dari Afrika Selatan. Saat ini, pihaknya membuat 10 hingga 25 ribu vuvuzela per harinya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika