Jumat 09 Jul 2010 01:07 WIB

Akankah Nyong Ambon Mengangkat Trofi Piala Dunia?

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Belanda dan Indonesia memiliki kedekatan sejarah. Betapa tidak, selama sekitar 350 tahun, tanah negeri ini pernah menjadi jajahan negara kincir angin itu. Jalinan darah pun banyak yang menyatukan keluarga di kedua negara. Paling terkenal pertautan darah antara orang-orang Maluku dengan Belanda.

Di Belanda pun kini banyak menetap orang-orang keturunan Maluku. Tak heran, bila di dalam skuad 'Oranje', julukan timnas Belanda yang kini sedang berjuang di Piala Dunia Afrika Selatan, terdapat nama-nama keturunan Maluku. Salah satunya, kapten kesebelasan Belanda, Giovanni van Bronckhorst.

Tanpa malu-malu, bahkan van Bronckhorst mengakui adanya darah Maluku di dalam dirinya. Pria santun ini pun masih menguasai beberapa kosa kata Bahasa Maluku dan Indonesia. Dia juga kerap menghadiri acara orang-orang Maluku di Belanda. Kenyataan ini, spontan menimbulkan kegembiraan pula di dalam benak banyak orang Indonesia, khususnya Maluku.

''Kalo Belanda juara dunia, berarti nyong Ambon yang angkat Trofi Piala Dunia. Bravo Maluku!,'' tulis seorang bernisial Dave Mollucas penuh harap di sebuah situs harian nasional sebagai euphoria dari perhelatan akbar Piala Dunia Afrika Selatan 2010. Belanda lolos ke final Piala Dunia setelah mengalahkan Uruguay 3-2. Van Bronckhorst menjadi salah seorang pencetak golnya melalui sepakan keras jarak jauhnya.

''Ingat Ambon manise...nyong Ambon yang hebat,'' tulis seseorang bernama Hadi menimpali. ''Bronckhorst, kapan-kapan ke Maluku ya biar tahu kalau di sana gudang pemain bola, tapi sayang tidak ditangani serius oleh PSSI,'' sindir Vand der Liek.

Bila di final Belanda mampu mengatasi tim matador Spanyol, berarti Nyong Ambon benar-benar akan mengangkat trofi sepakbola terakbar di jagat ini. Selain van Bronckhorst, di tim Belanda juga terdapat nama lain yang dikabarkan memiliki darah Maluku, yaitu John Heitinga dan Demy De Zeeuw.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement