REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Kapten der Panzer, Philipp Lahm, merasa potensinya belum sepenuhnya dikeluarkan di perhelatan Piala Dunia kali ini. Hal ini dikarenakan kebijakan pelatih Joachim Loew yang sering menurunkan dirinya pada posisi yang berbeda-beda.
Pada empat pertandingan pertama, yaitu laga kontra Portugal, Ghana, Amerika serikat, dan Meksiko, ia diplot sebagai gelandang jangkar. Baru pada game terakhir melawan tim 'Ayam Jantan' Prancis, ia ditempatkan di posisi aslinya sebagai full back kanan.
Hal itu sebagai langkah antisipasi terhadap kecepatan para pemain sayap Prancis. Hasilnya Jerman menang 1-0 lewat gol tunggal Mats Hummels pada awal babak pertama.
Akan tetapi, pemain yang sudah menjalani tiga edisi Piala Dunia ini enggan mempermasalahkan situasi tersebut. Menurutnya, kemenangan tim lebih penting dari segalanya.
“Aku tahu aku tidak selalu bermain baik sepanjang turnamen, tapi ini bukan tentang saya atau tentang pemain lain. Ini tentang kemenangan tim,” ujar salah satu pemain yang mempersembahkan treble winners bagi Bayern Muenchen pada musim 2012/2013 tersebut dilansir dari Goal.
Secara keseluruhan bek bertinggi badan 170 cm ini merasa puas dengan performa timnya. Namun jika ingin memenangkan gelar, ia mengakui masih ada perbaikan yang harus dilakukan. Salah satunya adalah peyelesaian akhir yang harus dibenahi.