Senin , 14 Jul 2014, 19:02 WIB

Lebih Dekat dengan Mario Goetze

Rep: C84 / Red: Citra Listya Rini
Mario Goetze
Foto Reuters/Darren Staples

Mario Goetze

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Lionel Messi dan Thomas Mueller selalu menjadi sorotan kamera dalam laga final yang digelar di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Senin (14/7) dini hari WIB. Baik Messi maupun Mueller dipandang mampu menjadi pembeda dalam partai yang berkesudahan 0-0 di waktu normal.

Mueller berambisi menambah pundi-pundi golnya untuk menggeser James Rodriguez dari puncak top skor, sedangkan Messi ingin mengikuti jejak para legenda sepakbola dunia seperti Zinedine Zidane, Ronaldo, dan Diego Maradona yang pernah mencetak gol di partai puncak turnamen paling akbar tersebut.

Namun, nasib berkata lain. Bukan Messi atau Mueller yang jadi penentu melainkan Mario Goetze. Goetze yang masuk di menit 88 menggantikan pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia, Miroslav Klose, membuat Jerman lebih bervariasi dalam melancarkan serangan.

Tak hanya itu, pemain berusia 22 tahun tersebut menjadi pahlawan lewat gol semata wayangnya di menit ke-113. Mungkin tidak ada yang menyangka Goetze dapat menyelamatkan Jerman di laga bersejarah tersebut mengingat pemain Bayern Muenchen itu bukanlah salah satu nama yang menjadi pilihan pelatih Joachim Loew selama Piala Dunia 2014.

Bahkan sejak memasuki fase knock out, Goetze mulai lebih sedikit bermain di atas lapangan. Lebih-lebih pada dua pertandingan terakhir, nama mantan pemain Borussia Dortmund itu seolah tenggelam dari peredaran. Goetze seperti membayar tuntas kepercayaan Loew dengan cara yang paling spektakuler dengan membuat gol brilian ke gawang Argentina.

Goetze berhasil mengunci gelar juara dunia keempat bagi negaranya sejak terakhir kali meraih gelar tersebut pada 1990, dua tahun sebelum kelahirannya. Gol penentu Goetze berawal dari akselerasi Andre Schuerrle yang masuk dari bangku cadangan melewati bek Argentina yang kelelahan dari sisi kiri dan mengoper bola ke Goetze yang berada di dalam kotak penalti.

Pemain berusia 22 tahun itu mengontrol bola dengan dadanya sebelum melesakkan tendangan voli untuk menyarangkan bola ke gawang kiper Sergio Romero. Nama, Goetze memang sudah tak asing lagi dalam dunia sepakbola. Goetze dipandang sebagai Messi-nya Jerman.

Loew kepincut untuk membawa Goetze ke Piala Dunia 2014. Menurut Loew kelincahan serta akselarasi Goetze sangat berguna bagi Der panzer. Meski berhasil menjawab kepercayaan Loew, Goetze tetap tidak percaya bahwa dirinya berhasil mencetak gol di laga final.

''Ini adalah perasaan yang luar biasa. Saya tidak tahu bagaimana caranya untuk menggambarkan hal tersebut,'' ujar Goetze dalam wawancaranya kepada laman FIFA. Menurut Goetze, dirinya hanya melepaskan tendangan dan tidak tahu apa yang terjadi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
mario goetze goetze transfer goetze goetze muenchen
Berita Terpopuler
Berita Lainnya