REPUBLIKA.CO.ID, MANAUS -- Sempat diresmikan pada pekan lalu, Stadion Arena da Amazonia di Kota Manaus kembali harus mendapatkan perbaikan. Penggunaan pupuk yang terlalu berlebihan, tingginya suhu dan kelembaban di kawasan tersebut, serta jenis tanah membuat rumput sulit untuk tumbuh.
Bahkan, di beberapa bagian lapangan stadion yang terletak di utara Brasil itu, rumput-rumputnya sudah mulai terkelupas dan hilang. Bagian di depan gawang dan pojok-pojok lapangan menjadi bagian paling parah mengalami kerusakan.
Kondisi ini jelas membuat pihak penyelengara harus bekerja ekstra keras. Pasalnya, Stadion Arena da Amazonia sudah harus menggelar partai Inggris kontra Italia dalam 86 hari mendatang.
Kondisi kerusakan rumput ini disebabkan penggunaan pupuk yang terlalu berlebihan. Karena itu, pihak pengawas stadion akan kembali menghubungi perusahan yang ditunjuk untuk menyediakan rumput di stadion tersebut, yang berbasis di Sao Paolo.
Rencananya, perusahan itu akan menaburkan sejenis kristal penumbuh rumput di daerah-daerah yang mengalami kerusakan dan mengganti jenis rumputnya dengan rumput Bermuda.
''Itu adalah cara yang paling ampuh agar rumput-rumput itu bisa tumbuh kembali. Perusahaan kami akan mencoba mencari solusi untuk masalah ini,'' kata pengawas Stadion Arena da Amazonia, Jerocilio Silva, seperti dikutip The Independent, Kamis (20/3).
Tidak hanya itu, masalah lain yang harus dihadapi oleh panitia lokal Piala Dunia 2014 adalah, tingkat keasaman tanah di kawasan hutan Amazon itu terlalu tinggi sehingga memerlukan teknik khusus untuk bisa menumbuhkan rumput.
Belum lagi masalah tingginya suhu dan kelembaban di Manaus. Kondisi rumput ini menjadi masalah baru yang dihadapi oleh panitia lokal.