REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Mogoknya para pekerja kereta bawah tanah di Sao Paulo telah memasuki hari ketiga, Ahad (8/6). Sebuah ancaman bagi penyelenggaraan pembukaan Piala Dunia yang akan digelar lima hari lagi. Mogok kerja dilakukan untuk meminta kenaikan upah hingga 16,5 persen.
Perusahaan telah mengatakan mereka hanya mampu menaikan upah pekerja sebesar 8,7 persen saja. Juru bicara serikat pekerja kereta bawah tanah, Maria Figaro mengatakan kemungkinan besar mereka belum akan berhenti mogok. "Mogok akan berlanjut hingga tuntutan kami dipenuhi,’’ kata Figaro, dikutip AFP.
Seorang pejabat serikat pekerja bawah tanah, Rogerio Malaquias mengatakan sekitar 95 persen karyawan mendukung mogok kerja. Sementara, pekerjaan subway dioperasikan oleh karyawan yang baru direkrut perusahaan. Tiga dari lima jalur subway masih bisa beroperasi. Sementara kereta api tidak beroperasi di Korintus Arena.
Mogok menjadi ancaman karena sekitar 3,5 juta orang akan menggunakan akses angkutan umum untuk menuju pertandingan, termasuk menggunakan kereta bawah tanah. Pada pertandingan pembukaan, warga akan menuju stadion Itaquerao yang lebih mudah dituju dengan subway.