Oleh Endro Yuwanto dari Sao Paulo
Daniel Olivera (41 tahun) tampak lincah mengayunkan kuasnya di dinding sepanjang 100 meter di sisi jalan Jabaquara di Sao Paolo, Brasil, Kamis (12/6).
Warna-warna khas bendera Brasil kuning dan hijau mendominasi dinding setinggi dua meter itu. Di separuh dinding yang telah selesai dipoles Daniel, tampak lukisan legenda sepak bola Brasil, Pele, saat mengangkat Piala Dunia.
Kali ini Daniel yang merupakan seorang pelukis amatir di Sao Paolo tak lagi sendiri menghias dinding dengan atribut Piala Dunia.
Saat masuk ke jalan-jalan dan gang sempit di Jabaquara hingga Stadion Corinthians Arena yang berjarak sekitar 30 km, akan jamak ditemui warga mulai dari anak-anak hingga dewasa menghias rumah dengan atribut bendera Brasil.
Ada yang memasang bendera, menggambar lantai garasi dengan bendera Brasil, ada pula yang memasang stiker bendera Brasil di mobil mereka. "Ini saatnya rakyat Brasil berpesta, lupakan sejenak kesulitan hidup, mari tertawa," seru dia.
Kafe-kafe, bar, hingga stasiun pengisian bahan bakar tak luput dari demam Piala Dunia. Lokasi-lokasi itu juga semarak dengan atribut bendera Brasil. Televisi layar lebar juga terpasang untuk acara nonton bareng. Sebagian warga pun memasang tenda di depan rumah untuk pesta barbekyu seraya menikmati pertandingan Piala Dunia dari layar berukuran sedang yang terpasang di sisi jalan.
Menyusuri jalanan Sao Paolo dengan Metro subway, kemeriahan menyambut Piala Dunia kian terasa. Mural-mural bertemakan bintang Piala Dunia 2014, seperti Neymar, Cristiano Ronaldo, dan Lionel Messi dengan mudah ditemui menempel di dinding gedung hingga apartemen yang tinggi.
Pusat kemeriahan Piala Dunia di Sao Paolo tak hanya berlangsung di lokasi pertandingan di Stadion Arena de Sao Paolo. Di jantung Kota Sao Paolo di Se', Anhangbau, dan Republica, ribuan suporter dari berbagai negara seolah tumpah di sepanjang jalan. Suporter berduyun-duyun memenuhi sebuah taman di area Anhangbau di samping gedung Municipal Theater.
Ada sisi yang begitu menarik perhatian para suporter, yakni layar berukuran raksasa 15x8 meter. Melalui layar itu para suporter yang tidak kebagian tiket pertandingan di Arena de Sao Paolo bisa sepuasnya merasakan euforia laga-laga Piala Dunia 2014.
Kapasitas taman yang bisa menampung hingga 4.000 orang tentu lebih dari cukup untuk memuaskan para penggila bola berpesta. Tak hanya layar raksasa, para pengunjung juga disuguhi berbagai atraksi dan kuis dari para sponsor resmi Piala Dunia yang membuka stan di sana.
Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) memang khusus menyiapkan lokasi FIFA Fan Festival alias Fanfest untuk nonton bareng. Ada atau tidak ada pertandingan, sejumlah suporter negara peserta Piala Dunia sering mendatangi lokasi ini.
Mereka menyempatkan diri berfoto bersama dan melihat-lihat suasana di taman tersebut. Kehadiran berbagai suporter itu menjadi daya tarik karena mereka menggunakan atribut tim kesayangan dan dengan penuh keceriaan meneriakkan nama negaranya.
Tak hanya menikmati Fanfest, para suporter juga dimanjakan oleh lokasi yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan. Pedagang kaki lima yang menjajakan cendera mata Piala Dunia 2014 juga betebaran di sana. Soal keamanan juga tak perlu khawatir. Di lokasi ini ratusan polisi tampak berjaga-jaga di setiap sudut jalan.
Hanya saja, puluhan gelandangan terlihat tidur-tiduran di sudut-sudut taman. Pemandangan seperti ini juga terlihat di beberapa halte bus. Mereka memang tak mengemis atau mengganggu orang-orang yang lalu lalang. Tapi, baju-baju yang berserakan dan yang dijemur di pagar taman tentu merusak pemandangan. Beberapa orang separuh baya juga membentangkan kertas bertuliskan "Butuh uang butuh pekerjaan".
Ini seperti menunjukkan dua sisi, Brasil yang ingin menampilkan kemegahan sebagai tuan rumah ternyata tak bisa menyembunyikan persoalan kemiskinan.