Selasa , 17 Jun 2014, 07:54 WIB

Mengangkat Harkat Bangsa Lewat Piala Dunia

Red: Fernan Rahadi
Indra Sjafri
Foto Republika/ Yasin Habibi

Indra Sjafri

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Indra Sjafri/Head Coach Timnas U-19

Gelegar Piala Dunia memang menyilaukan mata, menghipnotis umat manusia dan menyita tenaga serta waktu para pecinta. Piala dunia selalu hadir dengan penuh drama yang cukup membuat jutaan pasang mata rela untuk mengurangi jam tidurnya. Tampilan Piala Dunia memang benar-benar sihir yang akan mengubah suasana hati para penggemar yang telah empat tahun menunggu aksi terbaik pesepakbola jagad raya.

Di luar itu semua, Piala Dunia adalah ajang kehebatan tiap Negara peserta  dalam mengelola sepak bolanya. Piala dunia adalah sarana sangat sakti bagi sebuah Negara untuk unjuk gigi memperlihatkan kemajuannya dalam bidang sepak bola. Jutaan pasang mata yang menyaksikan tidak sengaja diperkenalkan dengan begitu masif terhadap Negara yang berlaga. Kehebatan sebuah Negara begitu saja terlihat dari tampilan para pemain dalam memainkan permainannya.

Kemajuan sebuah Negara seolah terlihat secara kasat mata dari sepak bolanya. Kita bahkan terkadang lupa bahwa Negara yang sedang disaksikan bertanding merupakan Negara yang sedang berada ditengah konflik atau dilanda bencana yang dahsyat. Lebih jauh lagi, terkadang Negara yang secara ekonomi hampir bangkrut tiba-tiba tampak begitu indah ketika mengirimkan wakilnya di ajang akbar empat tahunan tersebut. Kesimpulannya, duta bangsa terbaik bisa didapat melalui sepak bola. Konflik, kemiskinan, masalah rasial bahkan seolah lenyap begitu saja.

Situasi tersebut seharusnya menyadarkan kita bahwa sepak bola adalah alat yang sungguh ampuh untuk memberikan gambaran tentang kondisi bangsa secara umum. Turunannya tentu saja adalah kemajuan ekonomi yang bisa dirasakan oleh masyarakat. Investor akan datang karena merasa Negara tersebut aman dan sejahtera. Akan banyak usaha dibuka dan lapangan kerja pun lebih mudah di dapatkan. Kesejahteraan masyarakat akan meningkat pada akhirnya.

Atas kondisi itulah, maka sudah seharusnya sebuah bangsa memberikan perhatian yang lebih besar terhadap perkembangan sepa bolanya. Struktur pembinaan, fasilitas dan konsep yang lebih matang merupakan salah satu factor utama dalam membangun persepakbolaan sebuah Negara. Untuk konteks Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa, tentu saja menjadi potensi yang sangat besar untuk bisa melahirkan pemain-pemain berkualitas dalam jumlah yang banyak.

Cita-cita persepakbolaan sudah seharusnya tidak hanya berhenti di level regional. Semua harus mengarahkan pikiran, tenaga dan upayanya untuk bisa bermimpi di level tertinggi sepak bola Internasional, yaitu Piala Dunia. Semua harus bersatu padu untuk membawa Negara kita terbang tinggi ke Piala Dunia.

Kuncinya adalah semua mau untuk belajar dan bekerja lebih keras. Marilah tidak menjadikan ekonomi, fasilitas, uang atau pengetahuan sebagai halangan untuk bisa bergerak maju. Uang bisa dicari, fasilitas bisa dibuat, tapi mentalitas untuk bekerja keras itulah yang terlebih dahulu harus dimunculkan. Tidak ada satupun peserta Piala Dunia yang ikut karena hadiah atau pemberian. Semua melewati dengan struktur, ssstem dan perencanaan yang matang dan jangka panjang.

Bibit-bibit berbakat tidak akan pernah bersemi dan matang tanpa adanya pembinaan yang baik dan benar. Para pemain muda harus mendapatkan pengalaman yang jauh lebih banyak untuk bisa tumbuh menjadi pemain yang profesional. Dibutuhkan para pelatih berkualitas yang memahami hakikat pembinaan yang baik untuk bisa menciptakan pemain-pemain top level dunia. Pelatih harus mau belajar untuk meningkatkan kualitas. Memanfaatkan semua sumber belajar merupakan cara terbaik untuk meningkatkan kapasitas. Materi-materi pembelajaran di internet harus menjadi salah satu acuan agar pelatih bisa meningkatkan pengetahuannya.

Dengan peningkatan pengetahuan maka seorang pelatih akan lebih mampu membekali anak-anak didiknya secara benar. Anak-anak didik yang telah dibekali dengan benar itulah yang kelak akan menjadi pemain-pemain berkualitas dengan level yang lebih tinggi. Kita tidak mungkin hanya mengandalkan bakat tanpa melakukan tindakan apapun. Pemain berkualitas harus diciptakan dan tidak mungkin hanya menunggu alam membentuknya.

Bagi para pelaku lain, penyediaan fasilitas dan infrastruktur yang memadai akan membantu tersemainya bakat-bakat tersebut dengan lebih mudah. Akademi-akademi yang berkualitas menjadi tempat menempa pesepak bola bola terbaik bangsa. Terakhir, kompetisi yang teratur akan mematangkan perlahan calon duta-duta bangsa tersebut.

Mimpi Piala Dunia mulai sekarang sudah harus dihidupkan kembali. Kita tidak boleh terlena dengan kesadaran bahwa kita adalah bangsa yang lemah dan tidak bisa apa-apa. Kita harus ingat bahwa kita adalah bangsa yang besar, kaya dengan segala sesuatunya. Populasi keempat terbesar di dunia, wilayah yang melintang begitu luas serta sumber daya alam yang berlimpah harus menjadi motivasi untuk kembali menghidupkan mimpi tampil di Piala Dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
indra sjafri pelatih timnas u-19
Berita Terpopuler
Berita Lainnya