Ahad 30 May 2010 19:11 WIB

Piala Dunia 1994: Final Pertama Melalui Drama Adu Penalti

Rep: Arif S/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, Terpenuhi juga akhirnya hasrat Amerika Serikat (AS) untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia. Semua pihak sepakat untuk menyingkirkan keraguan atas dugaan bakal sepinya sambutan masyarakat, jika hajat besar ini digelar di AS.  Nyatanya, sambutan publik AS pun cukup gegap gempita.

Pembukaan Piala Dunia 1994 dihelat secara luar biasa. Acara pembukaan berlangsung  amat meriah dan penuh gebyar dengan melibatkan para selebritas. Tiga pemimpin negara juga ikut hadir: Presiden AS, Bill Clinton (selaku tuan rumah); Kanselir Jerman, Helmut Kohl; dan Presiden Bolivia, Gonzalo Sanches de Lozada.

Sayangnya, gebyar di panggung tak seiring dengan gemerlap di lapangan hijau. Penampilan tim-tim peserta tak terlalu menjanjikan. Brasil, meski senantiasa menjadi favorit, terasa kurang produktif.

Belanda dan Italia sama saja. Walau menjadi juara grup, penampilan Belanda masih jauh dari generasi Johan Cruyff dan Johan Neeskens. Italia pun nyaris tak lolos dan hanya menduduki urutan ketiga di penyisihan grup meski akhirnya melaju ke final.

Argentina justru lebih memalukan.Lolos dari penyisihan grup, di 16 besar tim Tango itu takluk 2-3 dari Rumania. Bukan itu saja, mahabintang Maradona malah mencoreng nama besar Argentina.  

Dengan tubuh agak kegemukan, penampilan Maradona jauh di bawah kinerjanya selama ini. Pria yang sekarang menjadi pelatih Argentina itu tetap berusaha agar mampu memberikan prestasi terbaik. Namun, cara yang dilakukan sungguh tak terpuji.

Dia kemudian terbukti menggunakan dopping (obat pemacu daya tahan/prestasi), setelah dua kali memperkuat timnya. Maradona kemudian dilarang melanjutkan laga berikutnya bersama kesebelasan Argentina.

Tim dengan nama besar Inggris dan Prancis bahkan tak ikut. Inggris tersingkir oleh Norwegia di babak kualifikasi. Tak hanya itu, kesebelasan dari kawasan Inggris Raya untuk pertama kali sama sekali tak terwakili di Piala Dunia. Mereka semua tersungkur di kualifikasi.

Piala Dunia 1994 ini hanya meneguhkan keperkasaan Brasil. Juara di penyisihan grup, Brasil berturut-turut menang atas AS 1-0 di perdelapan final dan Belanda di perempat final. Di semifinal, Brasil menang 1-0 atas Swedia yang sempat menahannya 1-1 di penyisihan.

Sedangkan Italia menghentikan laju Nigeria 2-1 di perdelapan final melalui perpanjangan waktu. Tim berikutnya yang disingkirkan Italia adalah Spanyol 2-1 di perempat final dan Bulgaria 2-1 di semifinal. Bertemulah Brasil dan Italia di final.

Italia lebih banyak menjaga wilayah pertahanan. Franco Baresi bersama seluruh pemain, termasuk Alberigo Evani, Demetrio Albertini, Luigi Appolini, Dino Baggio, dan lain-lain berjibaku di daerah sendiri. Hanya Roberto Baggio yang lebih banyak berlari-lari di depan.

Meski menguasai lapangan, Brasil pun tak terlihat dominan. Cafu, Branco, Dunga, Rai, Mazinho, dan Romaria Faria tampak  sulit membongkar pertahanan Italia. Hasil 0-0 tak terelakkan hingga perpanjangan waktu. Terjadilah adu penalti pertama dalam final Piala Dunia.

Brasil unggul 3-2 dan meneruskan tradisi sebagai peraih gelar juara terbanyak. Ini merupakan kali keempat Brasil merebut juara dunia sepak bola.

sumber : Berbagai sumber
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement