REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Samir Nasri secara mengejutkan terlempar dari daftar 23 pemain yang dibawa pelatih Didier Deschamp ke Piala Dunia 2014. Meski bermain menawan sepanjang musim dengan mempersembahkan dua trofi untuk Manchester City, tenaga Nasri sepertinya tidak dibutuhkan Deschamp.
Nasri mencoba tegar dengan keputusan sang pelatih. Pemain kontroversial tersebut mencoba menutupi kesedihannya dengan berbesar hati. Kendati begitu, tampil di Piala Dunia merupakan sebuah keinginan terbesarnya. Hal itu terlihat dari sebuah petikan wawancaranya dengan The Telegraph, belum lama ini.
“Sejak saya berusia lima tahun, mimpi saya adalah menjadi pemain sepak bola. Kemudian, ketika saya tumbuh dewasa, itu bukan lagi mimpi, itu adalah sebuah target. Saya selalu bermimpi menjadi yang terbaik,” kata mantan penggawa Arsenal itu.
“Jika kamu ingin menjadi yang terbaik, kamu haru bermain di Piala Dunia, kamu harus memenangkan trofi Piala Dunia. Panutan saya adalah Maradona, Ronaldo, Zidane. Mereka semua memenangkan Piala Dunia. Tidak bermain di Piala Dunia Brasil, negeri sepak bola, akan menjadi sebuah kekecewaan besar, tetapi saya akan menerima itu.”
Pemain berusia 26 tahun itu pantas bersedih harus melewatkan Piala Dunia 2014. Pasalnya, ia telah melewatkan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, yang merupakan perhelatan pertama di Benua Hitam. “Itu adalah simbolik. Tetapi, hidup harus terus berlanjut.”