REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Pemain timnas Yunani, Kostas Katsouranis menegaskan, tak ada perpecahan yang terjadi di skuadnya. Penyataan ini menepis banyaknya rumor yang memberitakan kalau akan terjadi ketidakharmonisan antara Katsouranis dan Giannis Maniatis.
Tim berjuluk negeri para dewa itu diisukan mengalami perpecahan antarpemain yang disebabkan pertengkaran Katsouranis (POAK) dengan Maniatis (Olympiakos). Pertengkaran terjadi ketika POAK bertemu dengan Olympiakos pada 16 April dalam laga semi-final Piala Yunani. Dalam pertandingan tersebut, kedua pemain itu hampir adu jotos.
"Kadang-kadang Anda kehilangan kontrol, namun dalam sepak bola, ini biasa terjadi. Untuk tim nasional kita tetap harus bersatu," ujar Katsouris di laman resmi Fifa, Sabtu (24/5).
Sebagai pemain senior dengan 109 penampilan untuk Yunanai, Katsouranis menyatakan, mempunyai tanggung jawab besar untuk menyatukan tim dan membawa nama harum negara. Dia juga telah meminta maaf kepada Maniatis dan mengaku berada di posisi yang salah ketika insiden tersebut.
Selain kepada Maniatis, gelandang timnas Yunani itu telah berbicara terbuka kepada siapa saja yang ingin meminta kejelasan perkara yang menimpanya.
Penyerang Konyaspor FC, yang juga skuad Yunani, Theofanis Gekas turut berusaha untuk menghilangkan pemberitaan negatif dari media lokal. Ini dilakukan agar tim bisa berangkat ke Brasil dalam keadaan sehat.
"Tidak ada kekhawatiran di kubu Yunani, suasana seperti kemarin akan segera membaik. Karena kami semua sudah seperti keluarga," ungkap Gekas.
Dia menambahkan, jika tim mampu terorganisasi secara baik, bukan tak mungkin mereka akan lolos ke babak fase grup. Apalagi mengingat segala pengalaman yang dimiiki pemain Yunani.
Tim besutan Fernando Santos itu akan berada satu grup bersama tuan rumah Brasil, Pantai Gading dan Jepang. Untuk menghadapi negara yang menjadi jawara di masing-masing benua tersebut, Yunani siap menjajal Portugal, Nigeria, serta Bolivia untuk pertandingan persahabatan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
