REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menjelang perhelatan Piala Dunia yang tinggal menghitung hari, Iran masih saja dirundung masalah. Majid Salih, asisten pelatih tim nsional Iran, mengumumkan pengunduran dirinya. Diduga pengunduran diri ini terkait dengan hubungan yang kurang harmonis dengan pelatih Carlos Queiroz.
Salih sebelumnya terpilih mendampingi pelatih Queiróz atas permintaan federasi sepakbola Iran (IRIFF). Perannya dimulai pada April lalu. Saat itu, para petinggi IRIFF menginginkan pelatih asli Iran tetap masuk ke dalam manajemen kepelatihan sebagai asisten pelatih sepeninggal asisten sebelumnya, Tony Simoez.
Dilansir laman resmi Iran, Team Mali.com, mantan sisten pelatih klub Esteghlal ini memulai pekerjaan barunya ketika Iran bertandang ke Afrika Selatan dan Austria. Sayang, saat berada di Austria, Salih terlihat tidak begitu menyukai perannya. Spekulasi beredar Queiroz tidak memberikan banyak otoritas kepada Salih untuk ikut memberikan pendapat terkait timnas Iran.
Setiba di Teheran, Salih langsung mengajukan pengunduran atas dirinya, tetapi keputusan ini tidak diumumkan di depan publik. Saat ditannya alasan kepergiannya, Salih enggan untuk berkomentar, dan bersikeras tidak akan kembali ke timnas Iran dengan situasi sekarang.
Kejadian ini sangat merugikan bagi kubu Iran, dan membuat banyak pecinta sepakbola Iran bertanya-tanya. Pasalnya, Salih adalah orang kedua yang meninggalkan bangku asisten setelah kepergian Omid Namazi yang cukup misterius.
Iran sendiri akan begabunung di Grup F bersama Argentina, Bosnia, dan Nigeria. Melihat kondisi grup yang cukup berat, Iran sepertinya harus mengambil langkah cepat mencari asisten baru guna membangun soliditas antar pemain dan manajemen yang lebih baik.