REPUBLIKA.CO.ID, SAN JOSE -- Kosta Rika yang menempati posisi kedua dalam kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Concacaf tidak ingin hanya sebagai tim penggembira pada kejuaraan sepak bola terbesar di dunia itu karena berada di Grup D bersama dengan tim yang mempunyai nama besar di kancah sepak bola dunia.
Anak asuh Jorge Luis Pinto bisa dikatakan berada di grup maut karena ada Italia yang merupakan negara yang telah mengoleksi trofi Piala Dunia sebanyak empat kali yaitu 1934, 1938, 1982 dan 2006.
Kemudian ada Uruguay yang sudah merasakan posisi puncak yaitu 1930 dan 1950. Lalu, Inggris yang saat ini diperkuat pemain yang komplet. The Three Lions pernah menjadi juara pada 1966.
Meski akan dihadang oleh tim-tim besar, pelatih Jorge Luis Pinto mengaku tidak gentar. Pelatih asal Kolumbia ini dinilai sebagai pelatih bertangan dingin. Hal ini dibuktikan dengan mampu membawa Kosta Rika ke putaran final Piala Dunia 2014 dengan 18 poin dari 10 pertandingan atau tertinggal empat poin dari pemuncak klasemen yaitu Amerika Serikat.
Tim yang berjuluk Los Ticos lolos ke Brasil dengan beberapa keunggulan. Selain memiliki pelatih yang cerdik, Kosta Rika juga memiliki barisan pertahanan yang cukup kuat. Selama babak kualifikasi, gawang Kosta Rika hanya kebobolan tujuh gol. Kondisi ini berbeda dengan pemuncak klasemen yang kebobolan lebih banyak yaitu delapan gol.
Piala Dunia 2014 di Brasil bagi Kosta Rika dikatakan sebagai era baru. Jorge Luis Pinto menegaskan bahwa keberhasilan itu harus dikejar meski terlebih dahulu harus mengalami kegagalan.
Dengan kekuatan yang dimiliki saat ini, pihaknya optimistis timnya mampu berbicara banyak pada kejuaraan empat tahunan ini.
"Dalam sepak bola yang utama adalah kualitas dan kami punya itu. Masyarakat di sini (Kosta Rika) juga menyukai sepak bola. Itulah keuntungan buat tim. Tanpa itu, jangan harap bisa sukses," kata Jorge Luis Pinto seperti yang dilansir AFP.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
