REPUBLIKA.CO.ID, RECIFE -- Penjaga gawang Jepang Eiji Kawashima mengatakan timnya masih mempunyai 'muka' di Piala Dunia 2014. Ia optimistis negeri Matahari Terbit akan menang pada laga berikutnya guna mempertahankan posisi setelah kalah pada laga pembuka Grup C.
Pelatih Jepang Alberto Zaccheroni mengakui dirinya berpikir secara radikal setelah kalah 1-2 atas Pantai Gading. Padahal tim juara Asia itu sudah mencetak gol lebih awal, tapi mereka kemasukan dua gol dari tim Afrika itu.
Pelatih veteran dari Italia itu mengatakan dengan nada tinggi menginginkan sesuatu yang lebih keras dari para pemainnya. Ketimbang laga di Recife saat Pantai Gading membantai mereka, yang dimotori pemain pengganti Didier Drogba.
Jepang selanjutnya akan bertemu dengan Yunani di Natal, Kamis (19/6), sebelum berhadapan dengan Kolombia di Cuiaba pada 24 Juni.
"Penting sekali bagi kami tampil dalam keadaan segar pada laga berikutnya. Kami harus mengubah cara pikir dan bermain kami pada laga berikutnya," kata Kawashima setelah menjalani sesi latihan di markas mereka di Itu.
Tapi ia tidak bersedia mengomentari apa yang dikatakan Zaccheroni tentang para pemain. "Kami hanya memberikan 100 persen yang kami miliki untuk memenangi pertandingan," katanya.
"Kami merupakan tim bagus dan kami memiliki rasa percaya diri tinggi. Kami tidak akan kalah pada laga berikutnya. Kami amat percaya dan yakin tentang hal itu," kata penjaga gawang itu, yang bermain di Standard Liege di Belgia.
Pengatur serangan dari Manchester United Shinji Kagawa ditanya wartawan apakah penting bagi Jepang untuk memenangi laga lawan Yunani ketimbang pimpinan klasemen Kolumbia di Grup C, yang mungkin sudah lolos pada saat mereka bertanding.
Ia menjawab, hal itu tidak jadi masalah. Ketika ditanya lagi apakah Kagawa merasa lebih prima setelah beberapa waktu tidak bermain di United musim lalu, Kagawa mengatakan sulit untuk membandingkan kedua situasi pertandingan itu. "Pasti berbeda rasanya saat bermain untuk klub atau tim nasional," jawabnya.