REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Sangat mengejutkan memang bahwa negara yang telah menghasilkan beberapa pemain sepak bola berbakat seperti Johan Cruyff, Marco van Basten, Robin van Persie, dan Arjen Robben itu diam-diam berutang budi pada bidang olahraga yang kurang populer di Amerika Serikat.
Dikutip dari The Wall Street Journal, manajer Louis van Gaal, melibatkan dua mantan pemain hoki profesional dalam daftar staf pelatih di Brasil.
Hoki dan sepakbola adalah dua olahraga yang sangat berbeda. Namun, gambaran dasar olahraga hoki menjelaskan bagaimana pendekatan Belanda terhadap sepak bola. Pertama, lapangan hoki yang hanya berukuran 54 ribu kaki persegi, atau sekitar 70 persen dari lapangan sepak bola standar, terbukti melatih pemain untuk melakukan gerak ekonomis.
Penggunaan tongkat juga mempersempit ruang gerak setiap pemain. Artinya, kontrol bola yang ketat dan gerakan bola yang taktis menjadi kunci kualitas permainan.
Selain itu, dalam hoki bola jarang sekali meninggalkan tanah. Adanya aturan ketat untuk melindungi keselamatan pemain dan koordinasi untuk maju hingga ke tujuan membutuhkan kombinasi umpan dan menggiring yang cepat. Oleh karena itu, proses pengalihan bola yang cepat telah lama menjadi salah satu strategi penting dalam olahraga ini.
Sepak bola Belanda mengambil banyak pelajaran langsung dari hoki. Taktik menekan yang dikatakan sebagai aspek paling radikal dari Total Football sudah lama menjadi ciri hokei tingkat atas. Pelatih legendaris tim hoki Horst Wein, mengatakan bahwa generasi pelatih sepak bola Belanda telah melihat olahraga ini sebagai inspirasi.
Wein menambahkan, Cruyff secara teratur menghadiri pertandingan tim hoki nasional Belanda di Ajax Amsterdam. "Dia tidak hanya ada untuk menikmati pertandingan. Dia mengambil apa yang dia lihat dan menerapkannya pada timnya." kata Wein.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
