REPUBLIKA.CO.ID, FORTAZELA -- Pelatih Jerman, Joachim Loew tampak berang di samping lapangan pertandingan. Skor 2-2 kontra Ghana seakan membuat wajah garang Jerman tertampar malu. Hasil imbang lawan Ghana memberi Loew banyak pelajaran untuk pertandingan mendatang.
Pada sesi wawancara usai pertandingan, Loew menyatakan kekecewaannya. Kedisiplinan yang terkenal dimiliki Jerman seakan tak banyak berarti di hadapan pasukan Ghana.
Usai tertinggal 0:1 atas Gol Goetze pada menit ke-51, pasukan Kweshi Appiah membombardir pertahanan Jerman. Hasilnya, Anyew berhasil melesakkan gol melewati penjaga gawang Jerman Manuel Neuer pada menit ke-54.
Striker Ghana, Gyan malah membuat pelatih Jerman semakin Geram. Golnya pada menit ke-63 memaksa Loew memasukkan bintang pemain tengah Bastian Schweinsteiger dan striker gaek mereka, Miroslav Klose menjelang akhir laga.
Untung saja, gol Klose pada menit ke-71 berhasil menyelamatkan muka Loew dari rasa malu. Loew menyadari segala kemungkinan dalam sepak bola. Walau pun Jerman tim besar, namun bukan tidak mungkin kalah terhadap tim yang lebih kecil.
"Seperti contoh Italia yang dikalahkan Kosta Rika dan Belanda yang hampir gagal memenangi laga kontra Australia," ujar Loew seperti dikutip goal, Ahad (22/6).
"Dalam aspek psikis, kami harus bermain ekstrahati-hati dan tidak merasa lebih hebat dari lawan. Kami sudah melihat hal semacam ini pada 2006 dan 2010," ujar Loew.
Dia menyadari, perwakilan Afrika itu akan bermain mati-matian. Sebab jika mereka kalah, mereka tidak akan mendapatkan kesempatan bermain di babak selanjutnya. "Mereka tidak punya pilihan lain, selain bertarung habis-habisan hingga akhir laga," kata pelatih 54 tahun itu.
"Mereka memiliki kecepatan dan kekuatan. Selain itu mereka memiliki pemain yang bermain di klub yang besar. Mereka berlari tanpa lelah sepanjang 90 menit, bahkan dalam iklim yang bersuhu tinggi sekali pun," ujar Loew.
Loew tampaknya cukup takjub dengan hasil imbang yang didapat timnya. Di juga tampaknya akan mengambil banyak pelajaran untuk timnas Jerman. "Kami harus stabil dan memperbaiki pertahanan. Semua pemain harus mematuhi aturan. Sebab untuk menang, kami harus menjadi satu tim yang utuh," ujar dia.
Selain itu, Schweinsteiger yang baru dimasukkan sebagai pemain pengganti tampaknya akan dimasukkan sejak awal laga di pertandingan mendatang. "Schweinsteiger begitu penting untuk tim dan untuk saya sebagai pelatih. Kita akan melihat perkembangannya di sesi latihan. Kami selalu membutuhkan dirinya," ujar Loew.
Sementara itu, pelatih Ghana, Kweshi Appiah mengatakan kebanggaannya terhadap para pemainnya. Hasil imbang 2-2 yang diraih oleh anak buahnya saat melawan tim sebesar Jerman merupakan bentuk kerja keras timnya di atas lapangan.
"Ini merupakan pertandingan yang hebat. Jerman memang merupakan tim besar. Tapi anak-anak bekerja dengan sempurna di lapangan," ujar Kweshi Appia seperti dikutip skysport, Ahad.