REPUBLIKA.CO.ID, MONTEVIDEO -- Nenek striker Uruguay Luis Suarez menyatakan cucunya diperlakukan tidak adil dan menjadi korban 'barbar' setelah dikeluarkan dari Piala Dunia karena menggigit.
"Setiap orang tahu apa yang mereka perbuat pada Luis. Mereka ingin ia keluar dari Piala Dunia. Sempurnalah, mereka sudah melakukannya. Mereka menghalaunya seperti seekor anjing," kata Lila Piriz Da Rosa dengan terisak ketika dihubungi Reuters di kampung kelahiran Suarez di Salto di kawasan baratlaut Uruguay, Kamis (26/6).
Piriz, yang memiliki 22 cucu, mengatakan, para petinggi sepak bola mengincar Suarez dan mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. "Ini terjadi karena unsur kesengajaan," katanya mengomentari cucunya yang brilian tapi selalu berubah pikiran itu.
Suarez pernah dihukum tiga kali, dua kali karena mengigit dan sekali karena masalah rasialis. Sebelumnya pada Kamis (26/6), badan sepak bola dunia FIFA menghukum pemain itu dari semua kegiatan yang berkaitan dengan sepak bola selama empat bulan dan melarang ia bermain dalam pertandingan lanjutan Uruguay di Piala Dunia karena menggigit pemain bertahan Italia, Giorgio Chiellini.
"Mereka benar-benar mengawasinya untuk menunggu apa yang akan dilakukannya. Ini benar-benar tindakan barbar yang dilakukan mereka kepada dia," kata Piriz.
Suarez, yang menjalani kehidupan keras di masa kecilnya di kampung halamanya yang berjarak sekitar 500 kilometer dari ibukota Montevideo, merupakan tulang punggung keluarganya. Ia pindah ke Montevideo ketika berusia enam tahun. "Saya neneknya dan saya amat mencintainya. Tolong jangan tanyai saya lagi," kata Piriz.