REPUBLIKA.CO.ID, MONTEVIDEO - Striker Uruguay Luis Suarez diperlakukan tidak adil dan menjadi korban barbar setelah dikeluarkan dari Piala Dunia 2014 karena menggigit Giorgio Chiellini.
"Setiap orang tahu apa yang mereka perbuat pada Luis. Mereka ingin ia keluar dari Piala Dunia. Sempurnalah, mereka sudah melakukannya. Mereka menghalaunya seperti seekor anjing," kata nenek Suarez, Lila Piriz Da Rosa dengan terisak ketika dihubungi Reuters di kampung kelahiran Suarez di Salto di kawasan barat laut Uruguay, Kamis (26/6).
Piriz, yang memiliki 22 cucu, mengatakan, para petinggi FIFA mengincar Suarez dan mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. "Ini terjadi karena kesengajaan," katanya mengomentari cucunya yang brilian tapi selalu berubah pikiran itu. Pemain Liverpool itu pernah dihukum tiga kali, dua kali karena mengigit dan sekali karena masalah rasialis.
FIFA menghukum Suarez dari semua kegiatan yang berkaitan dengan sepak bola selama empat bulan dan melarangnya bermain dalam pertandingan lanjutan Uruguay di Piala Dunia 2014.
"Mereka benar-benar mengawasinya untuk menunggu apa yang akan dilakukannya. Ini benar-benar tindakan barbar yang dilakukan mereka kepada dia," kata Piriz.
Suarez, yang menjalani kehidupan keras di masa kecilnya di kampung sekitar 500 kilometer dari ibu kota Montevideo, merupakan tulang punggung keluarganya. Atas hukuman yang diterimanya, mantan pemain Ajax Amsterdam itu memilih pulang ke kampung halamannya pada Kamis (26/6). "Saya neneknya dan saya amat mencintainya. Tolong jangan tanyai saya lagi," pintanya.