Jumat , 27 Jun 2014, 14:54 WIB

Asia Tanpa Wakil di 16 Besar Piala Dunia

Rep: Adi Wicaksono / Red: Bilal Ramadhan
Seorang pemain Korea Selatan bereaksi setelah Piala Dunia FIFA 2014 grup H pertandingan babak penyisihan antara Korea Selatan dan Belgia di Arena Corinthians di Sao Paulo, Brasil, Kamis (26/6).  (EPA / Tolga Bozoglu).
Foto EPA / Tolga Bozoglu

Seorang pemain Korea Selatan bereaksi setelah Piala Dunia FIFA 2014 grup H pertandingan babak penyisihan antara Korea Selatan dan Belgia di Arena Corinthians di Sao Paulo, Brasil, Kamis (26/6). (EPA / Tolga Bozoglu).

REPUBLIKA.CO.ID, Pendukung Korea Selatan di Arena Corinthians, Sao Paulo, sempat bersorak saat Steven Defour diusir dari pertandingan. Pada laga pamungkas Grup H kontra Belgia itu, Korea Selatan adalah harapan terakhir benua Asia di Piala Dunia kali ini.

Namun, keunggulan jumlah pemain rupanya belum cukup bagi tim Taeguk Warriors. Gol Jan Vertonghen pada menit ke-77 membuat warga Asia kandas. Korea Selatan menyusul Jepang, Iran, dan Australia yang lebih dulu tersingkir di penyisihan grup.

"Tak ada penyesalan. Setidaknya, para pemain telah mendapat pengalaman berharga pada turnamen selevel Piala Dunia," kata pelatih Korea Selatan, Hong Myung-Bo, selepas laga seperti dilansir kantor berita Yonhap.

Dibanding beberapa edisi sebelumnya, capaian Korea Selatan kali ini terbilang mengecewakan. Pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, skuat Negeri Ginseng baru terhenti di babak 16 besar. Pada edisi 2002 di negeri sendiri, Korea Selatan bahkan sanggup menyabet predikat juara keempat.

Australia yang bergabung bersama Asia pada Piala Dunia kali ini juga gagal memenuhi target. Tergabung di grup neraka bersama Spanyol, Belanda, dan Cile, tim besutan Ange Postecoglou gagal sekali pun mendulang poin.

"Kami bangga dengan permainan kami yang berani menyerang. Kami hanya perlu belajar mengonversi permainan tersebut menjadi kemenangan," ujar Postecoglou.

Kegagalan paling pahit agaknya dirasakan pelatih Jepang, Alberto Zaccheroni. Memegang predikat sebagai juara Asia, pasukan Samurai Biru diprediksi bisa berbuat banyak di Grup C bersama Kolombia, Yunani, dan Pantai Gading. Namun, Shinji Kagawa dan kawan-kawan hanya mampu memetik satu poin. Zaccheroni pun memilih mundur.

"Saya bertanggung jawab penuh atas kegagalan ini," ungkapnya.

Carlos Queiroz juga memilih untuk mundur setelah gagal mengantarkan Iran menembus penyisihan Grup F. Menurut arsitek asal Portugal ini, Iran memiliki potensi bagus di masa depan menilik perlawanan yang diberikan kepada Argentina, Nigeria, dan Bosnia-Herzegovina.

"Iran harus belajar dari kegagalan ini dan terus berinvestasi untuk masa depan," kata Queiroz.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
piala dunia asia tanpa wakil
Berita Terpopuler
Berita Lainnya