REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Kapten tim nasional Aljazair, Majid Bougherra, memberikan sinyal rekan-rekannya yang muslim akan tampil dalam kondisi berpuasa untuk melawan Jerman di babak 16 besar pada Selasa (1/7) malam WIB di Porto Alegre.
Dengan kondisi berpuasa, ia tetap yakin para pemain Aljazair mampu memberikan perlawanan menghadapi kandidat juara yang berjuluk der Panzer tersebut.
''Dalam kasus saya, saya akan melakukannya sesuai dengan kondisi fisik saya,'' katanya jelang laga melawan Jerman.
Sementara itu kepada para pemain yag memilih istiqomah berpuasa, pihak otoritas sepak bola dunia FIFA akan melakukan pengawasan secara ketat. Mengutip laporan dari laman The Star, FIFA akan melakukan konsultasi secara intensif dengan dokter spesialis olahraga, Hakim Chalabi.
"Ini adalah periode ketika risiko cedera meningkat, terutama di punggung bagian bawah, sendi dan otot," kata Chalabi. "Hal ini terutama karena dehidrasi dan tidak kekurangan makan."
Ketika bermain sepak bola sambil berpuasa, Chalabi mengatakan, seorang pemain dapat kehilangan hingga enam liter cairan. Untuk itu, mantan kepala medis di klub sepakbola raksasa Perancis, Paris Saint-Germain (PSG), mengatakan tingkat dan kualitas gizi pemain harus diubah untuk menjalani puasa di bulan Ramadhan.