REPUBLIKA.CO.ID, FORTALEZA -- keberhasilan Belanda mengakhiri laga dengan kemenangan usai tertinggal terlebih dahulu tak lepas dari perubahan taktik yang dirancang oleh Luis Van Gaal. Dalam laga kontra Meksiko yang digelar di Stadion Castelo, Fortsleza, Sabtu (29/6) Van Gaal menerapkan tiga perubahan taktik.
Van Gaal mengakui tiga perubahan yang diterapkannya merupakan jalan keluar yang paling tepat untuk mengadapi Meksiko.
''Kami memainkan tiga perubahan sistem,'' ujar Van Gaal, seperti dikutip laman smh.com.au, Senin (30/6).
Pertama, pelatih yang akan melatih Manchester United musim depan ini mengubah formasi dari 3-5-2 menjadi 4-3-3.
"Pertama, saya melakukan perubahan formasi menjadi 4-3-3. Kami banyak menciptakan peluang. Namun kiper Meksiko, Guillermo Ochoa, tampil fantastis. Dia banyak menciptakan penyelamatan," katanya.
Belanda yang masuk dengan formasi 3-5-2 langsung mengubah formasi usai tertinggal di awal babak kedua. Meksiko unggul terlebih dahulu memalui gol Giovanni Dos Santos di menit ke-48.
Perubahan formasi tersebut mengharuskan Arjen Robben berposisi sebagai striker di sebelah kanan.
"Namun formasi tersebut tidak langsung berhasil. Saya melihat kami butuh perubahan lagi, maka saya menunggu hingga cooling break," kata dia.
Perubahan kedua, Van Gaal memasukkan Klaas Jan Huntelaar menggantikan Robin van Persie dan terakhir memajukan peran Dirk Kyut untuk menemani Huntelaar menusuk pertahanan Meksiko.
Van Gaal merasa beruntung melatih tim yang siap untuk berbagai kemungkinan perubahan. ''Kami banyak mengubah permainan. Untungnya para pemain memiliki pemahaman dan spirit yang mampu mengantarkan kami menuju kemenangan,'' katanya.
Perubahan formasi yang diterapkan terbukti ampuh. Belanda berhasil menguasai jalannya laga dan meraih kemenangan atas Meksiko melalui gol Wesley Sneijder dan Klaas Jan Huntelaar pada menit ke-88 dan 90+4.