REPUBLIKA.CO.ID, ALJIER - Timnas Aljazair pulang kampung disambut sebagai pahlawan setelah mereka membukukan hasil mengesankan di Piala Dunia 2014. Di Brasil, skuat berjuluk Fennec Foxes itu lolos ke putaran kedua, sebelum disingkirkan Jerman,1-2 di babak perpanjangan waktu.
Pencapaian itu membuat publik Aljazair bersimpati. Begitu rombongan pemain turun dari pesawat, mereka langsung disambut Perdana Menteri Abdelmalek Sellal, yang memeluk pelatih Vahid Halilhodzic.
Berita di media sosial menginginkan agar juru taktik asal Bosnia itu tetap melatih timnas, setelah adanya rumor bahwa akan meninggalkan Islam Slimani dan kawan-kawan.
"Allahu Akbar, Halilhodzic," teriak para pendukung Aljazair di bandara begitu mereka muncul di depan umum dan para pendukung memenuhi tepi jalan yang mereka lalui sembari mengelu-elukan tim kesayangan mereka.
Anggota tim itu menaiki bus yang dicat berwarna hijauh putih dan nama pemain dituliskan dengan warna merah, yang merupakan tiga warga bendera nasional negara itu, dan mereka bekeliling jalanan ibu kota negara.
Dilaporkan AFP, ribuan orang mengelu-elukan mereka, kendati cuaca amat panas sementara hari itu merupakan hari puasa Ramadhan bagi Muslim. Televisi nasional membuat program khusus menyambut pemain mereka dengan judul "Terima Kasih Pahlawan".
Satu-satunya tim dari negara Arab yang tampil di Piala Dunia, Aljazair kalah pada laga akhir putaran 16 besar di Stadion Porto Alegre's Beira-Rio, pada pertandingan perpanjangan waktu.