REPUBLIKA.CO.ID, FORTALEZA -- Pelatih Kolombia, Jose Pekerman, mencoba untuk tidak memikirkan catatan sejarah buruk yang telah dilalui timnya. Ia tak ingin menoleh ke belakang lagi. Saat ini, kata dia, Kolombia selalu menganggap pertandingan ke depan sebagai tantangan baru.
"Sudah biasa menjelang suatu pertandingan orang-orang tertarik pada apa yang telah terjadi dan membicarakan masa lalu," kata Pekerman.
Pernyataan Pekerman ini disampaikannya jelang laga perempat final Piala Dunia antara Brasil dan Kolombia. Pertandingan ini akan digelar di Estadio Castelao, Fortaleza pada Sabtu (5/7) dini hari WIB.
Berdasarkan catatan, dari 25 rekor pertemuan kedua tim, Brasil unggul telak dengan 15 kemenangan dan delapan kali imbang. Walhasil, Kolombia hanya pernah menang dua kali melawan juara dunia lima kali itu. Keunggulan Brasil lewat perolehan gol jelas lebih baik.
Brasil sudah menjebol gawang Kolombia 55 kali sedangkan lawannya hanya 11 kali atau sama dengan lima kali lipat lebih banyak. Kali ini perjuangan Kolombia semakin berat karena harus menghadapi Selecao di kandang lawan.
Meskipun tak diunggulkan, Pekerman mengaku sulit untuk mengabaikan masa lalu. ''Tapi itu bukan berarti Kolombia tak mungkin meraih kemenangan karena tak didukung catatan di atas kertas.''