REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Polisi Brazilia menahan seorang direktur perusahaan kerja sama dengan FIFA karena dugaan terlibat dalam jaringan penjualan karcis stadion secara ilegal.
Direktur di perusahaan Match Hospitality, Ray Whelan ditangkap di Hotel Copacabana yang mewah di Rio de Janeiro, kata polisi kepada AFP.
Media lokal mengatakan, Whelan berkebangsaan Inggris tetapi polisi masih belum dapat memastikannya. Polisi mengatakan, sindikat internasional itu sudah menjual ribuan tiket senilai jutaan dolar, seperti yang dilakukan mereka di Piala Dunia 2002 di Jepang serta di Afrika Selatan.
Seorang Prancis keturunan Aljazair, Mohamadou Lamine Fofana, diduga bertanggung jawab tindak tercela itu dan ia berada di antara 11 orang yang minggu lalu ditangkap di Rio dan Sao Paulo.
Tapi dugaan mengarah kepada salah seorang di perusahaan Match Hospitality, agen resmi penjualan tiket Piala Dunia, termasuk pas masuk ke kawasan pribadi dan mewah di stadion dan di bagian khusus katering.
Para petinggi keamanan menyadap telepon antara Fofana dan Whelan, seperti diberitakan koran O Estado de Sao Paulo.
Salah satu penyalur tiket perusahaan itu yang berkedudukan di Swiss, Infront Sports and Media, dipimpin Philippe Blatter, keponakan Presiden FIFA Sepp Blatter.
Match Hospitality sebelumnya mengatakan, mereka membatalkan penjualan tiket kepada perusahaan Fofana, Atlanta Sportif, khusus untuk pertandingan semi final dan final.
Perusahaan itu memperingatkan mereka akan membatalkan penjualan tiket kepada tiga perusahaan lainnya, yang nama perusahaannya tertera pada tiket yang kini ditahan polisi, kecuali mereka bersedia bekerja sama untuk mengungkapkan kasus tiket ilegal itu.
Perusahaan itu disebut bernama Reliance Industries Limited, Jet Set Sports dan Pamodzi Sports, tetapi Match tidak memberi keterangan lebih rinci tentang perusahaan itu.
Reliance Industries membeli 304 paket tiket untuk 19 pertandingan senilai 1,2 juta dolar termasuk akses masuk ke kawasan pribadi untuk semua laga di Rio, Sao Paolo dan Belo Horizonte.
Match Hospitality mengatakan, sebanyak 59 tiket ditahan, yang cap perusahaan mereka tertera pada tiket itu.
Salah satu tiket dicetak dengan nama Jet Set Sports, sejumlah 40 paket untuk dua pertandingan dengan nilai 108.250 dolar. Tiket itu ditujukan kepada seseorang yang bermukim di Australia, kata Match Hospitality, dengan tidak mengungkapkan nama orang itu.
Tiket lainnya dengan tanda Pamodzi, sebanyak 350 paket untuk 18 pertandingan - termasuk untuk kawasan pribadi dan tempat duduk bisnis - senilai lebih dari 1,2 juta dolar.
Match Hospitality, yang bidangnya merupakan penjualan tiket khusus pribadi, katering dan cinderamata, sebelumnya Senin mengatakan sejauh ini tidak ada satu pun stafnya yang dinyatakan terlibat dengan kasus itu.